IMG-LOGO
Home Daerah Pemkot Samarinda Gelar Operasi Pasar untuk Tekan Kenaikan Harga Jelang Lebaran
daerah | Umum

Pemkot Samarinda Gelar Operasi Pasar untuk Tekan Kenaikan Harga Jelang Lebaran

oleh Alamin - 27 Maret 2025 16:08 WITA

Pemkot Samarinda Gelar Operasi Pasar untuk Tekan Kenaikan Harga Jelang Lebaran

DIKSI.CO, SAMARINDA -  Persiapan Operasi Pasar, Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) di Ruang Rapat Asisten II,...


IMG
Pemkot Samarinda menggelar rapat koordinasi persiapan operasi pasar/Foto: FB Pemkot Samarinda
DIKSI.CO, SAMARINDA -  Persiapan Operasi Pasar, Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) di Ruang Rapat Asisten II, Gedung Balai Kota Samarinda, Kamis (27/03/2025).
 
Rapat tersebut dipimpin oleh Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemkot Samarinda, Marnabas Patiroy.
 
Dalam rapat tersebut, Marnabas menekankan bahwa lonjakan harga beberapa kebutuhan pokok di pasar memerlukan intervensi segera dari Pemkot Samarinda.
 
Oleh karena itu, operasi pasar menjadi langkah strategis untuk menormalkan harga sejumlah komoditas.
 
Selain itu, kegiatan ini bertujuan membantu masyarakat agar dapat memperoleh kebutuhan pokok dengan harga yang lebih terjangkau.
 
Menurut rencana, operasi pasar akan berlangsung selama dua hari, yakni 28 hingga 29 Maret 2025 di area belakang Pasar Merdeka Sungai Pinang.
 
Sejumlah kios akan didirikan oleh organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, seperti Dinas Perdagangan, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Dinas Perikanan, serta Perumda Varia Niaga.
 
Dalam operasi pasar ini, berbagai komoditas yang banyak dibutuhkan masyarakat akan dijual dengan harga lebih terjangkau, antara lain bawang merah, cabai tiung, ikan layang, daging, dan telur ayam.
 
Untuk memastikan kelancaran kegiatan ini, Pemkot Samarinda menunjuk Dinas Perdagangan sebagai koordinator, yang dipimpin oleh Kepala Dinasnya, Nurrahmani.
 
Marnabas menegaskan bahwa Pemkot Samarinda memiliki tanggung jawab untuk hadir di tengah masyarakat, terutama dalam kondisi harga pasar yang bergejolak akibat meningkatnya kebutuhan.
 
"Pemkot jualan bukan untuk mencari keuntungan, tetapi untuk menetralisir gejolak harga. Dalam konsepnya, kita tidak boleh mencari untung. Kalau untung, nanti dianggap pungli. Tapi kalau rugi, itu boleh," pungkasnya. (*)

Berita terkait