DIKSI.CO, SAMARINDA- Disampaikan oleh Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kaltim Andi M Ishak, update kasus Covid-19 di Kaltim, per Selasa (10/4/2020).
Tidak ada penambahan kasus konfirmasi positif di Kaltim, pada hari ini (Selasa). Meski begitu ada penambahan kasus pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 7 orang di Kaltim.
"PDP ada tambahan 7 kasus, yakni 1 kasus di Samarinda, 1 kasus di Kutai Barat, 4 kasus di Balikpapan, dan 1 kasus di Kutai Timur. Tidak ada penambahan kasus positif, saat ini total 35 kasus positif di Kaltim," kata Andi Ishak, Selasa (14/4/2020).
Dengan tambahan 7 kasus PDP, total PDP di Kaltim saat ini sebanyak, 276 kasus. Dari angka tersebut 148 telah dinyatakan negatif, 35 kasus positif, 6 sembuh, 1 meninggal dunia, dan 93 kasus masih menunggu hasil lab.
Berikut informasi tambahan 7 kasus PDP baru di Kaltim:
1. KUTAI BARAT
Pasien laki-laki, berusia 28 tahun.
Pasien merupakan pelaku perjalanan dari Kukar. Ia ditetapkan PDP oleh petugas medis di Rumah Sakit Harapan Insan Sendawar.
Gejala medis: demam, batuk, sesak napas.
2. SAMARINDA
- Laki-laki, 61 tahun
Merupakan lelaku perjalanan dari Gowa (Klaster Ijtima Gowa). Dilaporkan PDP oleh petugas medis dari RSUD IA Moeis.
Gejala medis: batuk, mual, dan penyakit penyerta seperti diabetes dan jantung.
3. BALIKPAPAN
- Perempuan, 52 tahun
Pelaku perjalanan dari Jakarta, mengalami gejala medis sesak nafas, batuk, dan demam.
- Laki-laki, 33 tahun
Ditetapkan PDP oleh tim medis RSUD Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan.
- Laki-laki, 46 tahun
Ditetapkan PDP oleh tim medis dari RS Hardjanto, dengan gejala medis batuk, sesak napas, dan radang paru-paru.
- Laki-laki, 36 tahun
Pelaku perjalanan dari Paris, Prancis. Pasien mengalami gejala medis batuk, pilek, dan demam.
4. KUTAI TIMUR
- Bayi perempuan, berusia 10 bulan.
Diduga kontak erat dengan pelaku perjalanan ke Gowa, yang telah ditetapkan PDP oleh petugas medis.
Tidak ada gejala medis pada bayi ini, namun hasil rapid test menunjukan hasil positif atau reaktif terhadap Covid-19.
Diketahui, bayi PDP 10 bulan ini melakukan kontak erat dengan PDP pelaku perjalanan ke Ijtima Gowa, yang tidak lain adalah ayah dari bayi tersebut.
"Sementara sang ibu kondisinya saat ini tidak ada keluhan. Kami tetapkan sebagai ODP," jelas Andi.
Meski tidak ada gejala medis, bayi PDP tersebut tetap dikarantina di RSUD Kudungga Sangatta. Karena masih bayi, maka pasien tersebut wajib bersama orangtuanya (ibu). Untuk itu, diberlakukan protokol ketat untuk sang ibu, dalam merawat bayi tersebut.
"Tidak mungkin bisa dipisahkan dari orangtuanya. Orangtua (ibu) harus menjaga diri, seperti menggunakan masker, harus sering cuci tangan, mengurangi sebanyak mungkin kontak erat dengan PDP," pungkasnya. (tim redaksi Diksi)