DIKSI.CO, SAMARINDA - Perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia lekat dengan cerita nostalgia. Setiap orang tentu memiliki riwayat cerita yang berkesan dan inspiratif.
Tak terkecuali Wali Kota Samarinda Andi Harun.
Di sela-sela kesibukannya menjalankan tugas sebagai kepala daerah, Andi Harun menyempatkan diri berbagi kisah saat dirinya sempat merasakan menjadi petugas pengibar bendera pusaka Sang Merah Putih.
Ditemui awak media, Andi Harun yang masih menggunakan pakaian dinas dengan jas abu-abu duduk santai menikmati secangkir minuman yang telah disediakan. Ia pun baru selesai menunaikan ibadah salat maghrib.
Perbincangan bersama tim redaksi Diksi dimulai dengan mengutarakan keinginan mendengar cerita pengalaman dirinya menjadi petugas paskibra di sekolahnya SMA Negeri 1 Sinjai Sulawesi Selatan.
Meski nampak wajah lelah setelah seharian bekerja, Andi Harun tak sedikitpun menolak menjawab beberapa pertanyaan yang dilontarkan kepadanya.
AH sapaan karibnya menceritakan, kala itu dirinya berhasil lolos seleksi sebagai anggota paskibra tingkat kabupaten/kota dengan melewati seleksi ketat antar sekolah.
"Dulu jaman saya itu ya tes di beberapa sekolah kemudian di antara tes itu yang lulus adalah saya," ungkapnya saat diwawancara awak media Selasa (17/8/1921) di Anjungan Karanmumus kantor Balai Kota Samarinda.
Keberhasilan Andi Harun lolos seleksi diakuinya tak luput dari pola didik kedua orang tuanya yang mengajarkan nilai-nilai displin kepadanya.
Sebab dalam tahapan seleksi, pria yang hijrah ke Samarinda usai lulus SMA itu menceritakan proses seleksi paskibra lebih jauh. Dirinya harus rutin berlatih di bawah panasnya matahari selama 2 bulan lamanya.
"Latihannya itu kurang lebih 2 bulan setiap sore dan karena banyak yang diseleksi ketika lulus rasanya bangga," bebernya.
Bincang-bincang malam bersama Wali Kota Samarinda pun semakin hangat, bahkan sesekali ia tertawa terbahak-bahak mengingat masa-masa sekolah.
Andi Harun saat kecil ternyata dikenal sebagai anak yang pintar dari sisi akademis maupun non akademis. Tak ayal ia pun mengaku selalu mendapat peringkat terbaik di kelasnya.
Berbagai ekstrakulikuler diikutinya. Bahkan ia tak canggung menceritakan pengalaman berkesan saat masih aktif mengikuti lomba-lomba 17 Agustusan di sekolah.
Ikut lomba enggrang, panjat pinang hingga lomba cerdas cermat
Perayaan 17 Agustus identik dengan diadakannya lomba-lomba unik. Seperti lari enggrang, balap karung, panjat pinang hingga lomba kecerdasan.
Momen ini seyogyanya tentu pernah dirasakan banyak orang. Bahkan ditunggu-tunggu setiap tahunnya.
Pria kelahiran Bone,12 Desember 1972 itu ternyata di masa kecilnya merupakan peserta lomba yang tak bisa dianggap remeh.
Seperti anak-anak sekolah pada umumnya yang gemar bermain, Andi Harun sering ikut serta dalam perlombaan 17 Agustus.
Lomba yang pernah ia ikuti diantaranya lari enggrang, panjat pinang, tarik tambang, cerdas cermat hingga lomba seni teater.
Lagi-lagi, mental pemenang telah mengalir di dalam diri Andi Harun sejak kecil. Hal ini dibuktikannya dengan menjuarai lomba cerdas cermat di tingkat SMA.
"Selama saya di sekolah aktif. Selalu dapat juara kecuali panjat pinang. Enggrang biasanya juara sama cerdas cermat. Hadiah yang pernah diterima itu buku tulis 1," kenang Andi Harun sambil tertawa mengingat masa-masa mudanya.
Andi Harun dikenal sebagai sosok yang tegas. Lantas dari kepribadiannya itu mengantarkannya ke titik keberhasilan sebagai pengusaha maupun wakil rakyat dan sekarang sebagai pemimpin daerah.
Arti Kemerdekaan Menurut Andi Harun
Arti kemerdekaan bak warisan kata Andi Harun. Yang ia garis bawahi dan yakini bahwasanya Indonesia adalah bangsa yang kuat dan pantang menyerah.
"Satu yang paling saya catat dan garis bawahi pendahulu kita hanya mewarisi satu, yaitu Indonesia sebagai bangsa kuat dan pantang menyerah. Kita tidak punya catatan sejarah sebagai negara yang lemah, dan itu yang harus di sadari," tegasnya.
Dari bekal semangat perjuangan yang diwariskan turun-temurun dari para pejuang lah yang membuat Andi Harun yakin Indonesia bisa melalui masa sulit menghadapi situasi pandemi Covid-19.
"Kita yakin bisa melewati masa sulit pademi ini, karena warisan kita sebagai Bangsa Indonesia kuat dan tidak pantang menyerah sehingga tidak ada alasan menyerah melawan apapun rintangan termasuk pandemi kita harus yakin bisa dilewati," tutupnya. (tim redaksi Diksi)