Sabtu, 20 April 2024

UKT Dinilai Memberatkan di Tengah Pandemi Covid-19, Puluhan Mahasiswa Datangi Rektorat Unmul

Koresponden:
Muhammad Zulkifly
Selasa, 12 Januari 2021 8:46

Aksi mahasiswa dalam menyuarakan akan UKT yang dinilai memberatkan/ Diksi.co

DIKSI.CO, SAMARINDA - Meski aktivitas perkuliahan di Kota Tepian sampai saat ini masih ditiadakan, namun pada Selasa (12/1/2021) menjelang tengah hari tadi suasana nampak berbeda. Sebab puluhan mahasiswa terlihat berkumpul di dalam kawasan Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda

Namun hal tersebut bukan untuk melakukan pembelajaran, melainkan menggeruduk kantor Rektorat menyuarakan tuntutan di gratiskannya Uang Kuliah Tunggal (UKT), yang dirasa memberatkan kondisi pandemi Covid-19.

"Kami ingin agar ini (UKT) digratiskan, untuk apa dibayarkan kalau pengunaannya juga tidak maksimal," ucap Presiden BEM FISIP Unmul, Iksan Nopardi dalam orasinya siang tadi di depan gedung Rektorat Unmul. 

Di tengah gempuran pandemi yang berdampak pada sektor ekonomi. Iksan menilai pungutan UKT dilakukan sangatlah tidak tepat. Sebab ia beranggapan, hal tersebut menjadi beban tambahan bagi para orangtua mahasiswa, terlebih mengingat ancaman Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di Bumi Etam masih terus terjadi dampak musim pagebluk. 

"Secara nasional itu ada 3 juta pekerja yang di PHK, belum lagi di Kaltim, tentu itu mempersulit kondisi orangtua," tegas Iksan. 

Mahasiswa Program Studi Psikologi ini juga menyinggung adanya pungutan sumbangan pembangunan institusi (SPI) yang dilakukan oleh beberapa Fakultas. Padahal, dalam masa pandemi sekarang, ia menyebut seharusnya Unmul menghentikan dahulu proyek pembangunan dan fokus memikirkan nasib mahasiswa. 

Ia juga membeberkan bahwa Unmul harus membuka atau memiliki transparansi anggaran. Agar publik bisa menilai tepat tidaknya pengunaan anggaran yang selama ini dilakukan. 

"Kita semua terdampak secara menyuluruh dan Unmul harus peka soal itu," tambahnya. 

Halaman 
Tag berita:
Berita terkait
breakingnews