Jumat, 26 April 2024

Cegah Mafia BBM Solar, Pertamina Siapkan Mekanisme Pembelian Solar Bersubsidi Gunakan Fuel Card

Koresponden:
Er Riyadi
Selasa, 23 November 2021 8:54

Gusti Anggara Permana, Sales Area Manager Kaltim dan Kaltara, PT Pertamina Patra Niaga (kiri) saat ditemui Selasa (23/11/2021)/ Diksi.co

DIKSI.CO, SAMARINDA - Kendaraan besar kerap ditemui mengantre bahan bakar minyak jenis solar, hingga ke badan jalan.

Kondisi ini pun dikeluhkan, tidak hanya di Samarinda tetapi juga hampir seluruh kabupaten/kota di Kaltim.

Bahkan, PT Pertamina sendiri mengakui adanya potensi oknum membeli solar subsidi untuk kebutuhan industri, juga atau untuk dijual kembali.

Gusti Anggara Permana, Sales Area Manager Kaltim dan Kaltara, PT Pertamina Patra Niaga, mengungkap potensi penyalahgunaan solar bersubsidi lantaran disparitas harga yang jauh, dari harga solar industri.

Untuk harga solar subsidi saat ini berada di harga sekitar Rp5.500 per liter, sementara harga solar industri sebesar Rp14 ribu per liter.

"Disparitas harga antara solar industri dan solar subsidi saat ini Rp9.050 per liter. Ada oknum yang memanfaatkan hal ini, ada disparitas harga yang tinggi. Siapa yang tidak tertarik untuk menekan biaya," kata Gusti Anggara, Selasa (23/11/2021).

Diketahui saat ini, kuota solar JBT 2021 oleh Badan Pengatur Hilir (BPH) Migas, Kaltim mendapat jatah kuota per September 2021 sebesar 211.588 ribu per ton solar.

Halaman 
Tag berita:
Berita terkait
breakingnews