DIKSI CO, SAMARINDA - Komisi II DPRD Kalimantan Timur memanggil PT Jasa Marga Balikpapan-Samarinda dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) membahas tarif tol Balsam.

Disampaikan Ketua Komisi II DPRD Kaltim, Veridiana Huraq Wang, pengelola tol Balsam merupakan konsorsium dari beberapa perusahaan yang menginvestasikan anggaran sebesar  Rp 10 triliun.

"Jadi konsorsium ya terdiri dari 3 perusahaan. Ada PT WIKA, PT Bangun Cipta dan PT PP," ungkapnya, Selasa (7/7/2020).

Saat berjalannya proyek terdapat kendala seperti kontur tanah yang lemah sehingga memaksa perusahaan menambah anggaran investasi.

Sebab itu, dalam menentukan besaran tarif perusahaan konsersium menghitung kembali nilai investasi yang telah digelontorkan selama pembangunan proyek tol Balsam.

"Maka mereka menemukan angka Rp 1290 per kilo meter. Kalau mereka (PT Jasa Marga) yang diminta melakukan penurunan harga itu akan mempengaruhi Break Event Poin yang mereka investasikan," jelasnya.

Veridiana berharap Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) dapat melakukan lobi kepada Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT) untuk menurunkan tarif tol yang dinilai terlampau mahal.

"Maka kedepan harapan kepada Pemprov Kaltim, pertama memberikan semacam kemudahan investasi untuk mendorong lalu lintas ini menjadi ramai. Kedua meminta Kaltim ini bisa bertemu BPJT untuk meminta pertimbangan kembali, mereka memberikan semacam penggantian terhadap investasi ini, mungkin ada proyek lain yang bisa diinvestasikan kepada mereka sehingga harga tol ini bisa turun," tutupnya. (tim redaksi Diksi)