Aksi tabrakan ini bukan untuk menghancurkan asteroid tetapi membelokkan orbitnya dan mendorongnya menjauhi Bumi.
Bisa dibilang ini sebagai salah satu sistem pertahanan dari benda luar angkasa yang mengancam Bumi, seperti dikutip dari situs NASA, Rabu (24/6/2020).
Target dari uji coba ini adalah asteroid bernama Didymos, pesawat luar angkasa itu akan mencapainya pada 2022.
Asteroid ini memiliki diameter 160 meter. European Space Agency (ESA) menyebut ukuran asteroid Didymos hampir sama dengan Piramida di Mesir.
"DART adalah langkah awal dalam pengujian metode defleksi asteroid berbahaya," ujar Andre Riley, Eksekutif Program DART dari NASA. "Asteroid yang memiliki potensi bahaya adalah masalah global dan kami senang dapat bekerja sama dengan kolega dari Italia dan Eropa untuk mengumpulkan data yang paling akurat."
DART merupakan misi pertama yang dikembangkan oleh NASA Planetary Defense Coordination Officer, dan satu bagian dari perencanaan pertahanan planet dari NASA yang lebih luas.