DIKSI.CO, SAMARINDA - Selasa 23 Februari kemarin, tepatnya sekira pukul 03.00 Wita ruas Jalan S Parman, Kecamatan Samarinda Ulu menumpahkan darah seorang pemuda bernama Andika Prasetya (21) yang tewas dan ditemukan luka menganga seperti bekas tikaman.
Misteri kematian Andika ini pun jadi sorotan aparat berwajib. Petugas kepolisian dari Unit Inafis Satreskrim Polresta Samarinda yang dibantu oleh Unit Laka Lantas dan Polsek Samarinda Ulu pada sore hari usai kejadian langsung menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP).
Kejanggalan pada luka menganga di pundak kiri mendekati pangkal leher Andika pun menjadi misteri. Sebab luka selebar empat sentimeter itu menyerupai tikaman senjata tajam ini belum memiliki bukti kuat menjurus ke arah pidana.
"Keterangan dari dokter forensik, luka sepanjang itu kemungkinan akibat benda saat jatuh ketika benturan dan bukan menjadi penyebab kematian. Karena tidak sampai ke arteri dalam. Tapi diduga penyebab kematian kemungkinan karena benturan di kepala, karena dilihat dari darah yang keluar dari telinga korban," beber Yuliansyah, Rabu (24/2/2021) sore tadi.
Untuk diketahui, saat kejadian Andika bersama rekannya, Nasrum (25) sempat mengikuti acara ulang tahun rekannya di salah satu Tempat Hiburan Malam (THM). Namun saat dalam perjalanan pulang, keduanya mengalami kecelakaan pada pukul 02.30 Wita.
Motor sport bermesin 250CC dengan nopol KT 2626 OY yang ditunggangi Nasrum menghantam median tengah Jalan S Parman saat berbelok arah kanan dari Jalan DR Soetomo.
Motor yang oleng ke arah kiri membuat tubuh Arya terjatuh tanpa disadari. Nasrum baru menyadari rekannya terjatuh setelah kendaraanya terus berjalan sejauh 10 meter. Andika pun segera dilarikan menuju RSUD AW Sjahranie dan sempat mendapatkan perawatn medis, dan akhirnya dinyatakan meninggal dunia sekira pukul 06.00 Wita.
Mencari teka-teki misteri luka pada bahu korban, pihak kepolisian pun pada malam tadi berjibaku di ruas jalan Kota Tepian dengan menggelar rekonstruksi berdasarkan keterangan Nasrum sebagai saksi kunci.
"Tadi malam anggota rekon sampai tengah malam. Mulai dari awal tempat kejadian (THM) sampai lokasi akhir korban ditemukan terlibat kecelakaan. Tapi belum ada temuan baru," jelasnya.
Temuan baru yang dimaksud mantan Kapolsek Samarinda Kota ini ialah terkait petunjuk yang menjurus ke arah pidana lainnya.
"Saksi juga belum ada tambahan," kata Yuliansyah lagi.
Upaya untuk mencari tahu lebih jelas terkait luka sejatinya telah diusahakan melalui proses otopsi. Hanya saja pihak keluarga korban menolak.
"Yah itu saja kendalanya, karena hasilnya dari visum luar saja. Keluarga korban sudah menyertakan surat penolakan otopsi," imbuhnya.
Meski telah mendapatkan hasil visum, Korps Bhayangkara masih mencari tahu adanya indikasi lainnya. Termasuk mencari keterangan lainnya saat berada di THM.
"Kalaupun masyarakat ada punya informasi, pasti akan kami tindaklanjuti," pungkasnya. (tim redaksi Diksi)