IMG-LOGO
Home Daerah Kendaraan Rusak Usai Isi Pertamax Dikeluhkan Warga, Pemkot Samarinda Turun Tangan
daerah | Umum

Kendaraan Rusak Usai Isi Pertamax Dikeluhkan Warga, Pemkot Samarinda Turun Tangan

oleh Hasa - 02 April 2025 16:02 WITA

Kendaraan Rusak Usai Isi Pertamax Dikeluhkan Warga, Pemkot Samarinda Turun Tangan

Sejumlah warga Samarinda mengeluhkan kerusakan pada kendaraan mereka setelah mengisi BBM jenis Pertamax di beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum...

IMG
Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Kota Samarinda, Marnabas

DIKSI.CO - Sejumlah warga Samarinda mengeluhkan kerusakan pada kendaraan mereka setelah mengisi BBM jenis Pertamax di beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di kota tersebut.

Banyak pengendara yang mengaku mesin kendaraan mereka brebet hingga mati mendadak setelah mengisi bahan bakar tersebut.

Keluhan ini semakin ramai dibicarakan di media sosial, dengan sebagian besar menduga adanya pemalsuan atau pencampuran bahan bakar yang terjadi di SPBU.

Menanggapi keluhan yang semakin meluas, Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda langsung merespons dengan mengambil langkah penyelidikan.

Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Kota Samarinda, Marnabas, memastikan bahwa pihaknya akan segera melakukan pengecekan atas dugaan tersebut.

"Saya akan perintahkan Kabag Ekonomi untuk mengecek kebenarannya. Kalau memang terbukti, pasti ada tindakan. Sanksinya nanti dari Pertamina, mulai dari teguran tertulis hingga pencabutan izin SPBU," tegasnya.

Namun, ia menekankan bahwa pencabutan izin SPBU tidak boleh mengurangi kuota BBM untuk Samarinda.

"Kalau ada SPBU yang dicabut izinnya, kuotanya harus dialihkan ke SPBU lain agar masyarakat tetap terlayani," ucapnya.

Untuk memastikan kebenaran dugaan oplosan ini, Marnabas berencana melakukan inspeksi mendadak.

"Pengecekannya nanti sembunyi-sembunyi, jangan sampai mereka tahu dan memperbaiki dulu sebelum diperiksa," katanya.

Sementara itu, di tengah isu ini, Marnabas memastikan pasokan BBM dan LPG tetap aman selama Lebaran.

“Stok kita cukup lima hari tanpa pengiriman jadi masyarakat tidak perlu khawatir," ujarnya.

(*)

Berita terkait