DIKSI.CO, SAMARINDA - Kelompok pedagang mengeluhkan kebijakan pemerintah yang melarang warga, khususnya pedagang pasar malam untuk berjualan ditengah situasi Covid-19 atau virus corona yang mengancam keselamatan masyarakat.
Keluhan ini bukan tanpa alasan, sejak diberlakukannya kebijakan tersebut, para pedagang yang menggantungkan nasibnya dari hasil berjualan kini merasa amat kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.
Yanuar, ketua Asosiasi Pedagang Pasar Malam Kaltim mengatakan, mau tidak mau pedagang harus kembali berjualan untuk bisa memenuhi kebutuhan hidup. Hal tersebut dilakukan bukan untuk melanggar aturan, namun menurutnya pemerintah tebang pilih dalam mengeluarkan kebijakan publik.
"Contohnya pasar malam ditutup tapi Era Mart dibuka, Indomaret dibuka, dan pasar induk dibuka, presentasi massanya lebih banyak, percuma aja. Kalau mau menghindari Covid-19 semua aja ditutup," ujarnya saat diwawancara awak media di pasar malam, jalan Siradj Salman, Samarinda, Senin (6/4/2020) malam.
Yanuar mengungkapkan, ada lebih kurang 2000 pedagang yang tersebar di 5-6 titik pasar malam setiap harinya. Para pedagang hanya meminta pemerintah merespon terkait persoalan ini.
"Harapannya pemerintah respon dengan permasalahan ini. Jangan gak respon. Kalau pemerintah merespon kita duduk 1 meja enak, kita carikan solusi buat mereka (pedagang)," harap Yanuar.