DIKSI.CO, SAMARINDA - Di tengah teriknya cuaca Kota Tepian, tiba-tiba saja terlihat asap pekat membumbung dilangit-langit bilangan Abdul Wahab Sjahranie, Gang 3B, RT 35, Kelurahan Air Hitam, Samarinda Ulu, Selasa (22/9/2020), pada sore tadi. Diketahui, kepulan asap itu akibat bangunan bangsal berpintu delapan dilahap amukan si jago merah.
Warga sekitar yang melihat sontak berteriak sembari berlari menyelamatkan diri, keluarga dan benda berharganya. Seperti Yosep (35) warga setempat yang mendadak panik dan langsung melarikan anak serta istrinya menjauhi kobaran api.
Meski titik kebakaran berselang lima rumah, dirinya tak ingin menyepelekan amukan jago merah. Dirinya ingat betul dua kejadian kebakaran yang belum lama terjadi dan merenggut dua nyawa.
"Sehabis itu saya coba bantu angkat barang di rumah pak RT karena beda satu rumah saja," jelasnya.
Beberapa warga sebenarnya mencoba menjinakkan jago merah, sayang material bangunan yang terbuat dari kayu membuat kobaran api semakin menjadi.
Jarak antara bangunan yang cukup rapat membuat amukan merambah ke 4 rumah disekitarnya.
"Kalau yang lain engga sempat diselamatkan barangnya," ungkapnya.
Sementara itu, Ketua RT 35, Maharani mengatakan sebelum kebakaran terjadi, warga sekitar sempat mendengar suara saklar dari meteran listrik.
"Rumah awalnya nggak kebakar tapi karena susah air jadinya nyeberang," kata Maharani.
Akibat amukan jago merah, setidaknya 5 bangunan terdiri dari 4 rumah tunggal dan 1 bangsal 8 pintu ludes sisa arang. 15 jiwa dari 3 Kepala Keluarga (KK) kehilangan tempat tinggal.
"Awalnya dari bangsalan yang kosong. Memang sudah lama kosong semenjak sekolah online, dulunya ada yang isi," jelasnya.
Akses jalan yang sempit dan minimnya sumber air membuat pemadaman berangsur lama. Jago merah baru bisa dijinakkan pukul 16.00 Wita.
"Untuk penyebabnya masih ditelusuri kepolisian, dugaan sementara karena korsleting listrik," kuncinya. (tim redaksi Diksi)