DIKSI.CO, BALIKPAPAN - Pemerintah Kota Balikpapan menerapkan kembali pembelajaran offline atau Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sekolah, dengan pembatasan kapasitas jumlah siswa.
Sebelumnya, Pemkot Balikpapan melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Balikpapan memberlakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) pada 14 Februari 2022 hingga 5 Maret 2022 ketika angka positif Covid-19 melonjak di Kota Balikpapan.
Kemudian kasus kembali melandai, dan sejumlah sekolah baik dari tingkat PAUD, TK, SD dan SMP di Kota Balikpapan mulai melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas 50 persen, pada Senin (7/3/2022).
"Alasan PTM terbatas mulai dilaksanakan yakni pertama melandainya kasus penambahan Covid-19, yang dulu pernah 900 perhari, tapi saat ini hanya 280 kasus," ujar Kepala Disdikbud Kota Balikpapan Muhaimin.
"Kedua dalam SKB 4 Menteri daerah yang masuk PPKM Level 3 masih boleh melaksanakan PTM maksinal 50 persen," lanjutnya.
Muhaimin juga mengatakan kondisi tenaga pendidik di Kota Balikpapan juga hampir 100% pulih, dan gencaran vaksinasi pada siswa juga telah mencapai 100%.
"Maka dengan ini bisa melaksanakan PTM terbatas, harus tetap melaksanakan protokol kesehatan," katanya.
Di tempat yang sama Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Andi Sri Juliarty, mengatakan walaupun PTM di Kota Balikpapan telah dibuka kembali 50%, tetap diutamakan persetujuan orang tua murid.
Juru Bicara Tim Satgas Covid-19 Balikpapan ini meminta agar siswa yang memiliki kontak erat dengan pasien yang terkonfirmasi positif dapat menjalani pembelajaran jarak jauh (PJJ) terlebih dulu, dan tidak masuk sekolah.
"Ya karena bisa jadi dia kontak erat jadi kita harap yg kontak erat jangan masuk sekolah dulu walaupun sekolah sudah dibuka lagi," katanya.
Secara keseluruhan, Dio menyebutkan sejak bulan Januari-Maret 2022 kasus Covid-19 untuk di tingkat SD usia 7-12 berjumlah 304 kasus, SMP dengan usia 13-15 tahun 216 kasus dan SMK/SMA usia 16-18 tahun sebanyak 356 kasus. (Tim redaksi Diksi)