DIKSI.CO, SAMARINDA - Menjelang Hari Raya Idul Adha 1441 Hijriah, hewan-hewan kurban seperti sapi dan kambing mulai didatangkan dari luar daerah Samarinda.
Namun tahun ini sangat berbeda dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, yang dimana jumlah hewan kurban yang didatangkan tidak sebanyak seperti biasanya.
Hal itu disebabkan masih adanya wabah Virus Corona atau Covid-19 di beberapa daerah sehingga menghambat pengiriman hewan kurban ke luar daerah.
Salah seorang pedagang sapi musiman, Danu (29) yang berada di Jalan Rapak Indah, Kelurahan Loabakung, Kecamatan Sungai Kunjang contohnya.
Ia terpaksa membeli sapi kurban dari daerah Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk dijual kembali di Samarinda.
“Biasanya kita ambil sapi itu dari daerah Sulawesi karena COVID ini, dan di Balikpapan juga masih bertambah pasien positif Covid-19 jadinya kita mengambilnya dari NTB,” ujarnya saat diwawancara Diksi.co, Rabu (1/7/2020) siang.
Danu juga mengungkapkan, banyak dari para pembeli membeli sapi darinya dengan berat dibawah 100 kg. Berbeda dengan tahun sebelumnya.
“Biasanya kalau tahun-tahun lalu banyak yang membeli sapi dengan berat badan 100kg, kalau sekarang rata-rata 70kg,” ungkapnya.
Ditanya mengenai perbedaan harga sapi dari Sulawesi dengan NTB yang sekarang diambil, ia menuturkan harganya sama aja tidak selisih jauh.
“Kalau untuk harga dari NTB dan Sulawesi atau daerah lain harganya sama aja. Dan sapi ini kita langsung ambil dari rumah pemotongan hewan di tanah merah sana,” tuturnya.
Danu juga menambahkan, untuk harga sapi yang ia jual berkisar Rp 13 juta sampai Rp 22 juta per ekor.
“Kalau untuk harga dari tahun kemarin standar aja, dan kita jual dari kisaran harga dari Rp 13 - Rp 22 juta tergantung dari berat badan dan kondisi sapinya,” urainya.
“Dan sapi ini sudah melewati proses karantina, dan insyallah sehat. Dan kita juga sudah ada surat kesehatannya juga. Intinya diperhatikan dari segi kesehatannya,” pungkasnya. (tim redaksi Diksi)