Jalan Abdurrasyid Amblas, Diduga Akibat Penggalian Ilegal

DIKSI.CO – Jalan Abdurrasyid, Samarinda tepatnya di kawasan Simpang Haji Darjat menjadi sorotan publik setelah bagian tengah jalan amblas dan membentuk lubang besar yang membahayakan pengguna jalan.
Ironisnya, kerusakan ini bukan disebabkan oleh faktor alam seperti banjir atau tanah longsor. Ini diduga kuat akibat aktivitas ilegal warga yang menggali jalan untuk mengambil kabel di bawah permukaan aspal.
Kepala UPTD Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Dinas PUPR Kota Samarinda, Hendra Gunawan, mengungkapkan bahwa hasil pemeriksaan di lapangan menunjukkan adanya bekas galian yang dibuat tanpa izin.
“Kemarin kita sudah cek bersama pihak PDAM. Di situ ternyata ada galian yang tidak kita ketahui asalnya. Informasinya, warga menggali dari sisi drainase sampai ke tengah jalan. Nah, di titik itu sekarang muncul lubang besar yang menyebabkan jalan ambles,” jelas Hendra, Jum’at (31/10/2025).
Menurutnya, warga sekitar menduga aktivitas penggalian itu dilakukan untuk mengambil kabel bawah tanah. Hal ini bukan kali pertama terjadi, sebab sepanjang Jalan Abdurrasyid sudah tiga kali diperbaiki akibat kasus serupa.
“Beberapa warga sempat melihat ada orang yang menggali untuk ngambil kabel. Ini bukan pertama kali jalan itu sudah hampir tiga kali kami perbaiki karena masalah yang sama,” tuturnya.
Masalah makin rumit karena posisi kabel berada berdekatan dengan pipa PDAM, sehingga aktivitas penggalian ilegal tersebut juga menyebabkan pipa bocor. Akibatnya, muncul genangan air di bawah permukaan jalan dan mempercepat terjadinya amblas.
“Terakhir itu pipa PDAM juga bocor di sisi tengah jalan. Setelah kami perbaiki, ternyata digali lagi oleh warga yang mengambil kabel. Akhirnya amblas lagi,” terangnya.
Jalan Ditutup Sementara
Demi mencegah risiko kecelakaan, PUPR berencana menutup sementara jalur belokan di Simpang Haji Darjat yang kini tengah viral di media sosial karena kondisi jalan yang berbahaya.
“Untuk titik pertama, yang di belokan itu, kami akan tutup total. Semua kendaraan nanti dialihkan lewat jalur lurus. Karena kalau tetap dibuka, risikonya terlalu tinggi. Kondisi di bawah jalan sudah berubah dan tidak stabil,” tegasnya.
Sedangkan untuk titik kedua, yaitu jalur menuju Jalan Abdurrasyid, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Dinas Perhubungan dan Satuan Lantas Polresta Samarinda untuk menutup sebagian lajur jalan.
“Kita akan koordinasi dengan pihak Dishub dan Lantas, karena di titik itu harus menutup setengah lajur. Tapi sementara, kita fokus perbaikan dulu di lokasi utama yang sudah parah,” katanya.
Perbaikan Terhambat Cuaca
Proses perbaikan sebenarnya direncanakan dimulai sejak pagi, namun tertunda karena cuaca hujan yang mengguyur Kota Samarinda. Hendra menyebutkan, pihaknya juga masih menunggu hasil pengecekan dari PDAM untuk memastikan tidak ada lagi kebocoran pipa sebelum jalan diperbaiki.
“Rencananya pagi tadi kami mulai, tapi karena hujan, kita tunda. Kalau cuaca memungkinkan, siang ini atau besok pagi sudah bisa kita mulai. Kita juga masih koordinasi dengan PDAM karena kemarin ditemukan ada genangan air di bawah jalan. Bisa jadi dari pipa mereka yang bocor,” jelasnya.
Ia mengatakan, jika tidak ada kendala cuaca atau kerusakan tambahan, waktu perbaikan ditargetkan satu minggu. Namun apabila ditemukan pipa bocor atau gangguan baru, proses dapat memakan waktu lebih lama.
“Paling lama satu minggu kalau cuaca bagus. Tapi kalau hujan terus, bisa mundur satu atau dua hari. Kami juga menunggu hasil pengecekan PDAM,” ujarnya.
Ia mengimbau warga untuk tidak melakukan aktivitas penggalian liar yang bisa merusak infrastruktur publik. Ia juga meminta pengendara untuk menghindari jalur tersebut selama perbaikan berlangsung.
“Kami minta warga jangan sembarangan menggali jalan akibatnya bisa fatal, bukan hanya kerusakan tapi juga kecelakaan. Untuk pengendara, kalau bisa cari jalur alternatif ke arah Agus Salim. Kalau pun harus lewat situ, mohon bersabar karena kita sedang perbaikan,” ujarnya.
Selain itu, pihaknya menegaskan bahwa belokan langsung menuju Jalan Agus Salim akan ditutup total selama masa perbaikan demi keselamatan pengguna jalan.
“Untuk sementara, belokan ke Agus Salim kita tutup karena berisiko tinggi. Di bawahnya ada rongga sekitar satu hingga satu setengah meter. Kalau tetap dilalui, bisa berbahaya,” pungkasnya.
(*)