DIKSI.CO, SAMARINDA - Indonesia di ambang resesi.
Pertumbuhan ekonomi minus 5,32 persen di Kuartal II-2020. Hal ini berdampak pula di Samarinda.
Kepala Dinas Tenaga Kerja (Kadisnaker) Samarinda Lujah Irang mengatakan banyak perusahaan serta karyawan datang dan mengeluh ke pihaknya.
Keluhan-keluhan mereka pun ditampung sejak Maret saat awal pandemi Covid-19 terjadi di Samarinda.
"Sehari bisa lebih dari 10 orang yang datang mengeluh ke kita," ucapnya yang dihubungi melalui telepon seluler, Rabu (12/8/2020).
Diakui Lujah beberapa perusahaan di Samarinda mengurangi tenaga kerja mereka.
Pengurangan tersebut melewati kesepakatan.
Pihaknya pun sering diminta menjembatani kedua belah pihak agar tidak terjadi kesalahpahaman antara perusahaan dan karyawan yang diberhentikan.
"Ada beberapa yang datang ke kami minta di mediasi dan sebagainya, jadi kita layani. Kami layani tiap hari Rabu dan Kamis," tambahnya.
Tetapi saat pandemi, pelayanan dilakukan hanya via aplikasi pesan instan.
Tidak tatap muka secara langsung, berbeda saat sebelum pandemi.
"Susah juga sih (memastikan berapa orang yang mengeluh) karena di bidang industrial yang lebih tahu, kalau tiap hari pasti ada sesuai hari tadi," terangnya.
Disinggung apakah Wali Kota Samarinda memberikan instruksi tertentu soal resesi ekonomi yang terjadi di Kota Tepian, Lujah membeberkan hal itu belum ada.
"Di Samarinda mungkin persentasenya sama 5 persen juga tapi tidak akan berpengaruh secara signifikan. Masih kelihatan baik-baik saja," pungkasnya. (tim redaksi Diksi)