Sabtu, 23 November 2024

Viral, Seorang Predator Sex dengan Fetish Kain Jarik Gemparkan Warga Twitter

Koresponden:
diksi redaksi
Kamis, 30 Juli 2020 10:37

Viral, Seorang Predator Sex dengan Fetish Kain Jarik Gemparkan Warga Twitter

Mufis mengaku awalnya menolak tetapi Gilang terus membujuknya, meyakinkan bahwa riset itu aman. Mufis menuruti dengan enggan, karena satu alasan kasihan setelah Gilang mengaku sudah semester sepuluh dan semestinya sudah lulus kuliah.

Si Gilang, menurut Mufis, memintanya melakukan aksi membungkus diri dan merekam video dan fotonya untuk dikirimkan kepada Gilang. "Karena gw gak ada patner buat ngelakuin bungkus-membungkus. Gw bilang ke dia siapa tau temen sma gw mau. Di sini juga gw udah kek diomel-omelin njirt, diatur-atur. Iyain ajah lah, dia kan kating, tkut salah gw."

"Jadi teknisnya temen gw suruh bungkus gw (lakban, bungkus jarit) terus foto dan videoin. Habis itu baru gw ngebungkus temen gw (gantian)," katanya.

Ringkasnya, Mufis menyanggupi untuk membantu Gilang menyelesaikan risetnya agar cepat lulus. Mufis akhirnya membungkus diri dengan dibantu temannya, sesuai permintaan Gilang, meski merasa takut dan risih. Dia dalam keadaan terbungkus kain selama tiga jam.

Gilang juga meminta teman Mufis untuk dibungkus serupa dengan kain jarik dan diikat dengan lakban. Temannya itu sempat merasa tak sanggup melanjutkan karena sesak napas. Gilang mengalah dna tidak memaksa teman korban untuk melanjutkan aksinya. Tetapi, Gilang meminta Mufis untuk mengulangi aksi membungkus diri dengan dalih foto dan video yang dikirim belum sesuai harapan.

Mufis baru menyadari bahwa dia kemungkinan sedang berhubungan dengan orang yang berorientasi seksual menyimpang setelah mengobrol dengan temannya. "Oh yaa dari mana gw tau dia itu seorang bisexsual? jadi dia nulis sendiri di IGnya, dan di highlight IGnya pun nulis gitu. Sekali lagi gw tekankan gw gak mempersalahkan orientasinya, cuma gw gak suka ama kelakuannya!," tulis Mufis.

Belakangan juga Mufis mengetahui bahwa pria bernama Gilang itu memang kerap mengincar para mahasiswa baru. Modus operandinya juga sama, yakni untuk keperluan riset. Bahkan ada yang korban lain yang masih SMA.

Halaman 
Tag berita:
Berita terkait
breakingnews