Sabtu, 23 November 2024

Vaksinasi di Balikpapan Mencapai 75,4%, Pemerintah Kota Gencarkan Pelayanan Kepada Masyarakat

Koresponden:
Ainun Amelia
Selasa, 2 November 2021 9:22

Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Andi Sri Juliarty/Diksi.co

DIKSI.CO, BALIKPAPAN - Cakupan vaksinasi di Kota Balikpapan terus ditingkatkan untuk dapat membentuk kekebalan tubuh atau herd Immunity di suatu daerah. 

Sebelumnya, standar yang ditetapkan pemerintahan pusat untuk suatu kota dapat dikatakan menjadi herd Immunity dulu 70%, namun sekarang standarnya dinaikkan menjadi 80%.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Andi Sri Juliarty, mengatakan hal tersebut dapat menjadi pacuan agar masyarakat yang divaksin dapat lebih banyak lagi. 

"Tapi itu tidak masalah semakin tinggi semakin baik, karena artinya semakin banyak yang divaksin," ujar Andi Sri Juliarty. 

Wanita yang akrab disapa Dio ini mengatakan cakupan vaksin di Kota Balikpapan telah mencapai 75,4% dengan berbagai jenis vaksin yakti Sinovac, Moderna, Pfizer, hingga Astra Zeneca. 

"Kita di Balikpapan sudah mencapai 75,4% penduduk yang sudah divaksin dari berbagai jenis vaksin dari pusat. Total sasaran 526.955 usia 12 tahun hingga lansia," katanya. 

Sementara untuk dosis kedua di Kota Balikpapan memang masih ada selisih yang cukup besar di angka 46%, pihaknya terus menggencarkan vaksinasi Covid-19 ini. 

"Dosis kedua ada gap di angka 46% semoga ini dapat kita kejar," tuturnya. 

Menurutnya memang pada saat kasus gelombang kedua Balikpapan ditetapkan level 4 dan bertahan lama, dan pemerintah pusat menjanjikan akan mendistribusikan vaksin lebih banyak, dan pemerintah daerah harus pro aktif untuk dapat menyuntikkan kepada masyarakat. 

"Kita sudah peringkat pertama capaian vaksin di kaltim. Capaian kita sudah dianggap baik, tapi kita tetap pro aktif meminta vaksin kepada pemerintah pusat," katanya. 

Pelayanan vaksinasi Covid-19 ini terus diberikan oleh pemerintah daerah, serta dibantu dengan TNI Polri, OJK, BIN, serta instansi swasta lainnya. 

Sentra pelayanan vaksinasi pun terus ditambah untuk dapat menjangkau masyarakat yang jauh dari sentra vaksin utama. 

Data vaksinasi terkumpul di Aplikasi SMILE (Sistem Monitoring Imunisasi dan Logistik Elektronik) dan terkoneksi langsung dengan pemerintah pusat, sehingga petugas vaksin langsung menginput data real time dan akan terus terbaca di pusat. (tim redaksi Diksi)

Tag berita:
Berita terkait
breakingnews