Selanjutnya, untuk pembangunan flyover di daerah Rapak, Balikpapan. Daerah tersebut seakan menjadi jalur tengkorak akibat sering terjadi kecelakan.
Daerah tersebut rawan kecelakaan lantaran dari lajur turunan gunung arah Jalan Soekarno Hatta, pengendara dipaksa berhenti di lampu merah usai turunan. Untuk itu flyover dimaksudkan untuk mengurangi kendaraan berhenti di lampu merah tersebut.
"Di situ kan ada lampu merah, harus berhenti. Sedangkan itukan daerah turunan jadi gak bisa langsung. Desain flyovernya saya belum tahu. Mungkin seperti flayover Air Hitam Samarinda. Intinya untuk mengurangi orang yang berhenti," jelasnya.
Kedua proyek ini akan diusulkan masuk program MYC, lantaran menurut Sa'duddin kedua proyek tersebut tidak akan mampu diselesaikan dalam jangka 1 tahun.
Untuk anggaran proyek MCY tersebut diperkirakan memakan rupiah sebanyak Rp 490 miliar.
"Kenapa harus multi years contract karena tidak mungkin selesai 1 tahun. Dua pengerjaan sekitar Rp 490 miliar," tegasnya.
Sementara itu, siapa kontraktor yang diancang-ancang menggarap dua mega proyek itu, Sa'duddin belum bicara banyak. Dirinya menegaskan, kontraktor akan ditentukan melalui lelang, baik perusahaan swasta maupun BUMN dapat mengikuti lelang tersebut.
"Kontraktornya nanti dilelang dulu, lelang terbuka sesuai ULP elektronik. Siapapun boleh ikut," pungkasnya. (tim redaksi Diksi)