"Saya kira PUPR yang menangani karena ini kan bangunan fisik. Nanti kami akan rapatkan lagi sehingga kami bisa mendapatkan kesimpulan, tapi kalau kita ngomong lagi ini baru awal-awal. Kalau saya liat sih kedepan agar tidak terjadi lagi seperti ini," ujarnya.
Sementara itu diwawancara terpisah, Kepala Bidang Prasarana Dinas Perhubungan (Dishub) Samarinda, Romiansyah menyampaikan, untuk kegiatan kedepannya tentu menjadi kebijakan komisi. Namun sesuai perencanaan pekerjaan proyek dermaga Mahakam Ilir harus terus dilanjutkan.
"Dilanjutkan ini artinya ada 2 pekerjaan, fisik dermaga dan ponton. Ponton ini bagian vital dari fungsi dermaga," katanya.
Dermaga membutuhkan 4 unit ponton. Per unitnya diperkirakan mengeluarkan anggaran belanja Rp 1 miliar.
"Jadi ponton itu pekerjaan yang masih tersisa harus kita penuhi," ucapnya.
Terkait evaluasi Komisi III, Romi memastikan telah ada komitmen baik dari Dishub dan kontraktor pelaksana bahwa proyek ini masih dalam masa pemeliharaan.
"Nanti dirapikan lagi seperti kusen yang kurang rapi. Itu kewajiban mereka (kontraktor pelaksana) kalau masih masa pemeliharaan," pungkasnya. (advertorial)