DIKSI.CO, BALIKPAPAN - Gerakan mengkampanyekan kotak kosong (kokos) di Pilkada Balikpapan tahun 2020 semakin masif digelar di ruang publik.
Dihimpun Diksi.co dari laman media sosial, sejumlah warga nampak mensosialisasikan untuk memilih kokos hingga turun ke jalan.
"Mereka bergerak ikhlas tanpa janji dan imingan, demi terciptanya tatanan demokrasi yang berdaulat. Sahabat Balikpapan, usaha tak akan pernah menghianati hasil, teruslah berjuang," tulis Akun Facebook Andi Ahmad Yani yang diunggah pada 25 Oktober lalu.
Postingan ini disertai sejumlah foto yang menggambarkan sekelompok orang mengedukasi masyarakat pengguna jalan Balikapapan untuk memilih kokos di Pilkada Balikpapan mendatang.
"Masyarakat wajib diedukasi dengan benar. Penyesatan dan pembodohan terkait kolom kosong yang dilakukan oleh oknum yg tidak bertanggungjawab menimbulkan keresahan dan kebingunan di masyarakat, berbagai propaganda dihembuskan dengan tujuan penggembosan terhadap kolom kosong" lanjut postingan akun yang sama pada Senin 2 November disertai sejumlah dokumentasi pertemuan masyarakat yang pro kokos.
Menanggapi hal ini, Husni Ayub, Sekretaris DPD Partai Golkar Kaltim, partai pengusing utama pasangan Rahmat Mas'ud dan Thohari Azis di Pilkada Balikpapan mengaku tidak risau.
"Kami tidak risau, tidak juga meremehkan kotak kosong. Justru kami sedang berupaya meningkatkan kepercayaan publik terhadap pasangan yang kami usung dengan sejumlah program yang dicanangkan," ujar Husni Ayub dikonfirmasi Diksi.co.
Ditanya terkait masifnya kampanye kotak kosong, pria yang akrab disapa Ayub ini berharap agar semua pihak mengedepankan politik yang berkeadilan.
"Kedepankan politik berkeadilan. Pasangan Rahmat-Thohari jelas tim suksesnya terdaftar secara sah di KPU, yang berkampanye harus sah, titik-titik kampanye harus sah, penempatan reklamenya juga harus sah sesuai aturan, begitu juga untuk kotak kosong, harus sama aturan mainnya," lanjut Ayub.
Ayub secara tegas juga menghargai pilihan masyarakat untuk memilih kotak kosong, namun meyakini pasangan yang diusung partainya mampu meyakinkan publik untuk dipilih dan menang.
"Kita menghargai cara pandang berbeda di masyarakat untuk memilih yang bergambar atau tidak bergambar, namun yang ada gambar jelas visi misinya, masyarakat berhak untuk kontrak politik dengan Rahmat-Thohari, dan mereka siap. Kalau tidak sesuai nantinya, mereka siap diturunkan. Tapi kalau kotak kosong siapa yang mau kontrak politik?" tambah Ayub.
Ayub juga menganggap pasangan Rahmat-Thohari mewakili partai politik sekaligus masyarakat non partai politik.
"Partai politik mayoritas memberikan dukungannya untuk Rahmat-Thohari, begitu juga masyarakat non partai, karena pasangan ini dianggap mewakili semua kalangan yang ada di Balikpapan," pungkas Husni Ayub. (tim redaksi Diksi)