DIKSI.CO, SAMARINDA - Pada 2023 ini, Pemprov Kaltim menargetkan kasus stunting di Bumi Mulawarman 18,9 persen.
Namun berdasarkan data yang dimiliki pemprov, kasus stunting di Kaltim, justru mengalami kenaikan.
hasil survei status gizi Indonesia (SSGI), prevalensi stunting di Kaltim naik 1,1 persen dari 2021 ke 2022.
Kasus stunting di tahun 2021 sekitar 22,8 persen, angka itu naik di 2022, mencapai 23,9 persen.
Meski begitu, Isran Noor, Gubernur Kaltim, mengatakan angka prevalensi stunting Kaltim masih lebih baik jika dibandingkan dari empat provinsi di Kalimantan.
"Percepatan penanganan stunting wajib dilakukan. Sehingga, kita mampu meningkatkan kualitas SDM di daerah," kata Isran, Minggu (27/3/2023) kemarin.