"Kan pokir itu disesuaikan dengan KUA PPAS, dengan RKPD, kan sudah ada Musrenbang. Di situ dimasukan ajuan dari resesnya anggota dewan yang diinput dalam SIPPD lalu ke RKPD," jelasnya.
Ketua TAPD Kaltim ini juga menegaskan seluruh perencanaan program, baik pokir dan hibah telah dibahas dan mengikuti alur sesuai ketentuan. Seluruh program yang masuk di RKPD pun akan diseleksi menurut skala prioritas yang dibutuhkan Kaltim.
"Nanti kami susun skala prioritas yang mana yang disetujui," tegasnya.
Tidak hanya pokir, nantinya Pemprov juga menerima usulan dari kabupaten/kota untuk dibahas dalam mata anggaran bantuan keuangan. Bantuan ke kabupaten/kota ini juga melalui tahapan yang sama.
"Ada juga usulan dari kabupaten kota yang menyusul masuk dalam batang tubuh APBD," sambungnya.
Sabani kembali menegaskan tidak ada mufakat jahat yanh terjadi dalam pembahasan anggaran. Dengan sedikit berkelakar, Sabani menyebut bila semangka yang dibelah rasanya manis, maka bisa dikitmati.
"Gak ngerti saya istilah belah semangka itu, kalau semangkanya manis kan enak. Gak ada itu belah semangka, karena kami kan membahas program masuk di SIPPD yang sudah dibahas dalam Musrenbang," pungkasnya. (tim redaksi Diksi)