Hari-hari pun berjalan normal seperti biasa. Meskipun dengan keadan kakinya yang keram, Mustofa tak pernah sekalipun meninggalkan sekolahnya, ia selalu hadir ke sekolah dengan kaki yang sedikit pincang. tak lama berselang, keadaan Mustofa mulai memburuk, sebab muncul benjolan di mata sebelah kirinya.
Melihat benjolan yang makin hari makin membesar ayah Mustofa yang bernama Muhammad Romli mengajak anaknya berobat di RSUD AW Sjahranie Samarinda. Namun, saat dilakukan pemeriksaan darah tak ditemukan adanya penyakit. hingga Mustofa dan ayahnya pulang kembali ke rumah.
Selama kurang lebih satu bulan Mustofa dan ayahnya berulang kali pergi ke rumah sakit untuk memeriksakan mata dan paha anaknya yang kian hari makin membesar.
"Dari poli mata, poli ortopedo (tulang), namun hasilnya sama, tak ditemukan penyakit apapun, namun salah seorang dokter rumah sakit menyuruh saya untuk melakukan pemeriksaan di Lab Nuklir agar bisa mendiagnosa penyakit anak saya," tutur ayah Mustofa.
Ayahnya pun kembali membawa anak laki-lakinya itu untuk diperiksa di lab yang telah direkomendasikan oleh dokter sebelumnya. Hingga setelah hasil uji lab keluar, betapa terkejut Ayah dan Ibu Mustofa mengetahui bahwa anaknya menderita penyakit tumor tulang ganas. (tim redaksi Diksi)