DIKSI.CO, BALIKPAPAN - Sekretaris Disdikbud Kota Balikpapan, Ganung Pratikno, mengungkapkan Balikpapan sudah menerapkan kelas inklusi. Baru-baru ini di sejumlah sekolah negeri, dan untuk sekolah swasta sudah lama dilakukan.
Bahkan di swasta, sebelum diberlakukan di kelas inklusi pada sekolah negeri, sudah ada kelas inklusi. Meskipun dengan biaya yang relatif lebih tinggi. "Dan memang disabilitas yang bisa di akomodir oleh sekolah negeri masih terbatas," katanya.
Ada batasan IQ yakni 80 untuk bisa diterima di sekolah inklusi di negeri. Sementara untuk penyandang autis, hanya untuk autis ringan. "Ya memang yang lain juga terbatas. Karena yang krusial adalah, tim pendidik kami di negeri memiliki kompetensi," jelasnya.
Ia berharap Pada kesempatan ini sekolah yang telah menerapkan inklusif bisa berbagi dengan sekolah lainnya. Di Balikpapan, sekolah inklusi telah diterapkan di sejumlah SD maupun SMP.
"Dan kita ingin hal-hal terkait inklusi ini juga menyasar pada orang tua. Karena hari ini kami masih menemukan cara pandang berbeda antara orang tua dengan sekolah," imbuhnya.
Kendati sekolah-sekolah sudah sadar terkait hak bagi anak disabilitas ini. Namun memang diharapkan lembaga seperti SIGAB ini bisa hadir memberikan kesadaran lebih banyak bagi tenaga pendidik agar kompetensi terkait pendidikan bagi anak disabilitas meningkat.
"Saya berharap, setelah kegiatan ini pelayanan bagi disabilitas bisa meningkat. Termasuk akses bagi mereka di sekolah-sekolah yang berlantai dua. Pentingnya akses jalan ini juga harus disadari," katanya.
Nantinya dia berharap pihak sekolah juga mengusulkan fasilitas-fasilitas yang menunjang disabilitas. Tidak hanya fasilitas pada umumnya. (Tim Redaksi Diksi)