DIKSI.CO, SAMARINDA - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menggelar Sosialisasi Pengisian Indikator Monitoring dan Evaluasi Penyelenggaraan Perlindungan dan Pemenuhan Hak Anak berbasis SIMEP pada, Selasa (31/05/2022).
Kegiatan ini dihadiri oleh Wali Kota Samarinda Andi Harun melalui aplikasi Zoom Meeting di ruang Command Center Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Samarinda didampingi Asisten I Pemkot Samarinda Ridwan Tassa, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Isfihani, serta Kepala DP2PA I Gusti Ayu Sulistiani.
Dikutip dari laman resmi Diskominfo Samarinda, Kepala Sekretariat KPAI, Elita Gafar menyebut, sosialisasi ini diikuti oleh KPAI se-Indonesia Bagian Timur dan Indonesia Bagian Tengah.
Elita menjelaskan, sosialisasi pengisian indikator SIMEP sistem informasi dan evaluasi pelaporan adalah suatu media untuk lakukan monitoring evaluasi atas penyelenggaraan perlindungan anak di Indonesia yang sudah dibangun sejak 2019.
Lanjutnya, pada tahun 2022 ini terus dilakukan pengembangan indikator-indikator yang dibutuhkan oleh petugas KPAI.
"Kegiatan ini bertujuan untuk mengukur tingkat capaian dari kebijakan dan program perlindungan anak yang dilakukan di daerah," jelasnya.
Sementara itu Ketua KPAI, Susanto menyampaikan bahwa perlindungan kepada anak bertujuan untuk menjaga Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan berkualitas.
Melindungi anak merupakan upaya menyiapkan peradaban yang lebih, dan juga merupakan bagian dari persiapan calon pemimpin masa depan yang visioner dan berkualitas bagi masyarakat dan bangsa.
"Sesuai perkataan Nelson Mandela karakter suatu masyarakat dan bangsa itu akan terlihat dari cara ia memperlakukan dan melindungi anak-anaknya," tuturnya.
Oleh karena itu apa yang telah dilakukan di tingkat provinsi, kabupaten/kota, merupakan sumbangsih yang sangat bermanfaat bagi upaya perlindungan anak tinggi Indonesia.
Susanto menyebut, banyak capaian yang dilakukan maka inovasi yang dilakukan KPAI melalui aplikasi berbasis SIMEP akan dapat memotret capaian yang sudah dilakukan. Dan sekaligus memberi dampak terhadap penyelengaraan perlindungan anak secara meluas.
“Besar harapan dengan adanya sosialisasi hari ini dapat menginput capaian yang sudah dilakukan, karena berdasarkan evaluasi lalu banyak yang sudah dilakukan namun tidak terinput didalam SIMEP," bebernya.
"Maka dengan pendampingan ini mudah-mudahan semua yang sudah dilakukan terinput dengan baik sehingga potret real upaya yang sudah dilakukan benar-benar tergambar dengan baik,” pungkasnya. (tim redaksi Diksi)