Minggu, 24 November 2024

Komisi IV DPRD Kaltim Sarankan Pemprov Tunda Pembelajaran Tatap Muka Januari 2021

Koresponden:
Er Riyadi
Senin, 7 Desember 2020 10:38

Salehuddin, Sekretaris Komisi IV DPRD Kaltim/ IST

DIKSI.CO, SAMARINDA - Melalui SKB 4 menteri, pembelajaran tatap muka diperkenankan dilakukan di sekolah dan universitas pada Januari 2021 tahun depan.

Namun pembelajaran tatap muka masih akan dikembalikan kepada kepala daerah setempat.

Di Bumi Mulawarman, Isran Noor, Gubernur Kaltim belum mengambil keputusan apakah akan melaksanakan pembelajaran tatap muka atau tidak.

Isran menegaskan pihaknya masih menunggu petunjuk teknis dari Kementerian Pendidikan RI, bagaimana tata cara dan syarat penyelenggaraan pembelajaran tatap muka.

"Kami saat sekarang masih menunggu perunjuk teknisnya. Apa kata pusat kami ikuti, pasti baik," kata Isran Noor, Senin (7/12/2020).

Beberapa daerah pun saat ini diketahui saat ini telah bersiap melakukan simulasi pembelajaran tatap muka

33 SMP dan 42 SD di Balikpapan, akan melakukan simulasi pembelajaran tatap muka, pada pekan depan. Tepatnya pada 14-17 Desember 2020.

Persiapan udah sedemikian rupa, Salehuddin, Sekretaris Komisi IV DPRD Kaltim justru memberikan respon berbeda.

Dirinya justru mengingatkan daerah agar mengevaluasi kembali rencana pembelajaran tatap muka.

Alasannya, seluruh komponen harus benar-benar siap bila melakukan tatap muka. Protokol kesehatan harus benar-benar berjalan, tanggung jawab kepala daerah harus seiring sejalan dengan keinginan dengan pihak Satgas Covid-19, dan pihak sekolah serta orang tua murid. 

"Saya belum menyarankan pembelajaran tatao muka, walau beberapa daerah ada kecamatan yang memungkinkan," ungkap Salehuddin.

Dirinya menyarankan, pada Desember saat ini, Pemprov Kaltim harus menyiapkan bagaimana protokol kesehatan, bagaimana 3M di sekolah, menyiapkan instrumen dan fasilitas kesehatan, sebelum masih lembelajaran tatap muka.

"Perlu evaluasi yang mendalam apakah memang Januari tahun depan bisa melakukan pembelajaran tatap muka," jelasnya.

Hal ini lantaran, jangan sampai pembelajaran tatap muka yang dipaksakan justru akan berdampak pada peningkatan kasus Covid-19.

"Alternatifnya, walaupun tatap muka jangan sampai justru terjadi peningkatan kasus terkonfirmasi Covid-19. Di sisi lain harus bagaimana memaksimalkan pembelajaran ini," pungkasnya. (advertorial) 

 

Tag berita:
Berita terkait
breakingnews