Sabtu, 23 November 2024

Kejar Penyelesaian di Akhir Tahun, Talud Samarinda Seberang Terkendala Longsoran Tanah Masih Terjadi Saat Hujan

Koresponden:
Er Riyadi
Rabu, 10 November 2021 9:53

Lokasi pembangunan konstruksi dinding penahan tanah di Samarinda Seberang ditarget rampung akhir tahun 2021 ini/ Diksi.co

DIKSI.CO, SAMARINDA - Sejak Agustus 2021, Dinas PUPR Kaltim tancap gas melakukan pembangunan dinding penahan tanah atau talud di Jalan Pattimura, Samarinda Seberang.

Sejak 2020, lokasi jalan akses ke Palaran dan Tol Balsam itu mengalami beberapa kali longsor hingga menutup seluruh badan jalan. Akibatnya, beberapa kali akses jalan provinsi itu ditutup total.

Pemprov Kaltim menggelontorkan sekitar Rp8 miliar untuk pembangunan dinding penahan tanah.

Aji Muhammad Fitra Firnanda, Kepala Dinas PUPR Kaltim menyampaikan saat ini pekerjaan diperkirakan mencapai 60 persen.

Beberapa bagian talud sudah dibeton, pihaknya menarget proyek rampung akhir tahun ini.

Mengejar target penyelesaian talud, bukan tanpa kendala. Kondisi kerap turun hujan, mengakibatkan pengerjaan konstruksi terhampat. 

Terlebih masih terjadi penurunan tanah dari atas gunung lantaran beberapa hari terakhir Samarinda kerap diguyur hujan intensitas tinggi.

"Karena cuaca saat ini kerap hujan tanah dari atas masih turun sedikit sedikit Makanya banyak diambil dulu tanahnya, dibuang. Masih ada pergerakan tanah dari atas," kata Aji Firnanda, dikonfirmasi Rabu (10/11/2021).

Tanpa merinci angka, Aji Firnanda menegaskan meski terus terjadi penurunan tanah dari atas gunung, dinding penahan tanah diyakini masih mampu menahan longsoran.

Hanya saja, pihak terkait mesti terus melakukan pengurangan volume tiap terjadi longsorang kala musim pengujan.

"Dengan dikurangi volume yang ada di sana, dikurangi ditutup dengan dinding penahan, cukup itu. Dengan volume yang ada asal tidak ada buangan lagi cukup kuat," paparnya.

Dikonfirmasi terkait penanganan longsoran tanah dari atas gunung, Aji Firnanda tidak berkomentar banyak, lantaran lahan tersebut bukan dimiliki pemerintah.

Pemprov saat ini hanya melakukan antisipasi pergerakan tanah. 

"Masalahnya susah ditebak. Kalau terjadi longsoran kami kurangi volume tanah yang sudah berada di bawah," pungkasnya. (tim redaksi Diksi)

Tag berita:
Berita terkait
breakingnews