Minggu, 24 November 2024

Kapolri dan Panglima TNI Tinjau Vaksinasi di Balikpapan, Ribuan Dosis Diberikan

Koresponden:
Ainun Amelia
Jumat, 6 Agustus 2021 9:13

Vaksinasi di BSCC Dome Balikpapan yang ditinjau Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto bersama Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo/Diksi.co

DIKSI.CO, BALIKPAPAN - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto bersama Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meninjau program vaksinasi massal yang dilakukan di BSCC DOME Balikpapan, Kalimantan Timur, Jumat, (6/8/2021).

Pelaksanaan vaksinasi massal ini kerja sama antara TNI-Polri dengan Balikpapan dengan melibatkan AKBID Borneo Medistra, Ummi Aisiyah dan Politeknik Kesehatan Kemenkes, Balikpapan.

"Hari ini ada 3.600 dosis vaksin. 2.000 vaksin pertama dan 1.600 vaksin kedua," kata Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto bersama Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo

Sigit menyampaikan, sampai saat ini Indonesia masih terus berjuang menghadapi pandemi Covid yang angkanya masih cukup tinggi, tekhusus di Kalimantan Timur menjadi wilayah tertinggi angka positif di wilayah Kalimantan.

"Kaltim posisi tertinggi di wilayah kalimantan sehingga tentunya perlu ada langkah-langkah dan strategis sesuai dengan perintah dari pak Presiden yaitu terkait dengan bagaimana tetap menegakan dan mematuhi secara ketat peraturan prokes," ujar Sigit.

Dari informasi yang didapat ada 76% itu masyarakat dirawat di rumah sakit. Kemudian rata-rata 86-88 % di rawat di tempat isolasi terpusat, dan kurang lebih ada 20 ribu masyarakat di rawat secara isoman," ucapnya.

Dalam kesempatan ini, mantan Kapolda Banten menyarankan kepada masyarakat untuk mau dirawat di tempat isolasi terpadu karena fasilitas kesehatan jauh lebih lengkap, tenaga kesehatan juga ada dan perawatan lebih intensif.

"Saya sarankan mau dipindah ke tempat yang sudah disiapkan. Ini untuk menekan agar laju pertumbungan angka Covid-19 bisa diminimalkan," tutur Sigit. 

Sigit juga menuturkan secara bertahap pada bulan Agustus ada peningkatan distribusi agar akselerasi vaksinasi cepat tercapai, hal ini dilakukan agar kesehatan masyarakat cepat pulih dan ekonomi kembali bergerak.

"Ada 8 wilayah di Kalimantan Timur ada pembatasan-pembatasan. Perlahan-perlahan apabila bisa diperbaiki ada kelonggaran, sehingga aktivitas ekonomi kembali," kata Sigit. (tim redaksi Diksi)

Tag berita:
Berita terkait
breakingnews