DIKSI.CO, SAMARINDA - Kenaikan kasus Covid-19 terjadi di Kaltim, dalam beberapa waktu terakhir.
Hal itu semakin meyakinkan Isran Noor, Gubernur Kaltim, tidak merestui pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah.
Satgas Covid-19 terus melakukan evaluasi kejadian kasus per harinya. Untuk itu, Kaltim tidak ingin mengambil risiko pelaksanaan PTM, pada tahun ajaran baru Juli, bulan depan.
"Masih kami evaluasi, jangan ambil risiko," kata Isran, Rabu (23/6/2021).
Isran menegaskan, dirinya akan merestui pembelajaran tatap muka di sekolah, dengan syarat vaksinasi 60 persen. Tidak hanya diberikan ke guru, dan para murid, vaksinasi juga harus diberikan ke orang tua murid.
"Kecuali Kaltim vaksin minimal 60 persen semua guru, orang tua dan murid. Tapi saat inu masih beberapa persen 12 persen, kecil," tegasnya.
Meski pemerintah telah mengeluarkan syarat 25 persen dari total siswa di perkenankan masuk dengan jam belajar hanya 2-3 jam di sekolah.
Gubernur Kaltim tetap teguh, menunda pelaksanaan tatap muka.
"Kalau pun ada persyaratan itu, gak usah aja dulu. Fasilitas Kaltim terbatas, kita tahan aja dulu," imbuhnya.
Merespon ada beberapa sekolah di kabupaten/kota yang telah melaksanakan pembelajaran tatap muka, Isran menyebut risiko penularan biarlah ditanggung masing-masing daerah.
"Biar aja dia (kab/kota) ambil risiko. Jangan cari masalah," pungkasnya. (tim redaksi Diksi)