Meski pemerintah telah mengeluarkan syarat 25 persen dari total siswa di perkenankan masuk dengan jam belajar hanya 2-3 jam di sekolah.
Gubernur Kaltim tetap teguh, menunda pelaksanaan tatap muka.
"Kalau pun ada persyaratan itu, gak usah aja dulu. Fasilitas Kaltim terbatas, kita tahan aja dulu," imbuhnya.
Merespon ada beberapa sekolah di kabupaten/kota yang telah melaksanakan pembelajaran tatap muka, Isran menyebut risiko penularan biarlah ditanggung masing-masing daerah.
"Biar aja dia (kab/kota) ambil risiko. Jangan cari masalah," pungkasnya. (tim redaksi Diksi)