"Untuk alokasi yang bersumber dari pergeseran anggaran APBD, dari Rp 36,65 miliar, telah terealisir sebesar Rp 33,57 miliar, atau sebesar 92 persen," jelasnya.
Alokasi kedua diambil dari belanja tidak langsung (BTT) di tubuh APBD Kaltim 2020, sebesar Rp 500 miliar.
Untuk realisasi BTT untuk penanganan Covid-19, hingga akhir September 2020 sebesar Rp 154,3 miliar, atau 30,86 persen.
"Realisasi yang BTT dari Rp 500 miliar teralisir Rp 154,3 miliar atau 30,86 persen," paparnya.
Anggaran Rp 500 miliar tersebut rencananya akan digunakan untuk perbaikan fasilitas di Lab Kesehatan Kaltim, bantuan dampak sosial ke masyarakat, insentif tenaga kesehatan, bantuan stimulan usaha, dan lain-lain.
Sa'duddin menegaskan mata anggaran penyerapan terbesar di belanja alat medis dan penyiapan sarana kesehatan, hingga bantuan dampak sosial.
"Serapan macam-macam pengeluaran. Terbesar di antaranya alat medis dan bantuan sosial," pungkasnya. (advertorial)