“Ini kembali lagi kepada kesiapan setiap pihak. Dari APS Kaltim sendiri, mereka siap untuk mengikuti aturan protokol kesehatan. Tak cukup kalau APS saja yang siap, tapi para penonton yang menyaksikan penampilan pun juga,” ujarnya.
"Artinya, semua pihak harus bersinergi dan kompak. Ada banyak variasi aspek dan variabel yang diperhitungkan," sambung politik PKS ini.
Senada dengan Fitri, Sri Wahyuni Kepala Dispar Kaltim juga menyampaikan bahwa APS Kaltim ingin ruang kerja seni yang biasanya ada di hajatan tetap diberikan. Namun saat ini, hampir semua kegiatan yang mengumpulkan orang banyak belum memperkenankan adanya hiburan.
“Dengan hiburan itu ada potensi, misalkan ada penonton yang berdiri atau duduk berjarak, justru menjadi berdekatan karena menikmati penampilan yang ada. Tadi sudah disampaikan oleh pimpinan rapat Komisi IV, ini masih harus dibahas oleh Satgas Covid-19,” terangnya.
Meski begitu, berkaitan dengan seni dan budaya Dispar Kaltim memiliki bidang khusus untuk mengakomodir pekerja seni. Pihaknya sudah menyediakan program-program bagi pekerja seni untuk menggelar penampilan secara daring.
"Tadi, opsi tampil secara daring tetap disampaikan oleh Dispar Kaltim, namun APS Kaltim tetap ingin diberikan ruang," pungkasnya. (advertorial)