"Rata-rata mereka tamat SD dan tidak berpendidikan. Keinginan untuk memahami dan mempelajari Islam maupun Tauhid juga tidak ada. Jadi susah untuk berdialog dengan mereka," katanya.
Dari pantauan MUI Kabupaten Solok, jumlah pengikut 'Agama Muslim' ini berjumlah puluhan orang yang tersebar di Nagari Sumani, Koto Sani dan Rumbak.
Namun, dari informasi yang berkembang. Ajaran serupa juga ada ditemukan di Kabupaten Dharmasraya.
"Apakah ada kaitan ajaran yang serupa di Dharmasraya itu dengan Agama Muslim di Solok, kami tidak tahu. Tapi ajarannya sangat mirip. Ada juga di Dharmasraya," ucapnya.
Elyunus juga meminta agar MUI Sumatera Barat dan Pusat untuk memperhatikan Agama Muslim ini. Pasalnya, tidak hanya berkembang di Kabupaten Solok. Tetapi sudah ada di Dharmasraya dan Kota Surabaya.
"Jadi bukan hanya di Solok. Ajaran ini dibawa dari Kota Surabaya dan berkembang juga di Dharmasraya," katanya. (*)
Artikel ini telah tayang di detik.com dengan judul "Agama Baru Gegerkan Warga: Tak Percaya Allah SWT dan Nabi Muhammad", https://www.suara.com/news/2020/07/24/155240/agama-baru-gegerkan-warga-tak-percaya-allah-swt-dan-nabi-muhammad?page=3