Dengan rincian capaian yang meliputi: Pendidikan 70,00 persen, Kesehatan dan Kesejahteraan 65,00 persen, Gender dan Diskriminasi 53,33 persen, Lapangan dan Kesempatan Kerja 45,00 persen, serta Partisipasi dan Kepemimpinan 43,33 persen.
“Capaian ini perlu ditingkatkan dengan mengembangkan potensi dan keunggulan pemuda secara menyeluruh seluruh pemangku kepentingan, baik pemerintah, masyarakat, dunia industri, perguruan tinggi, maupun media, harus bergerak secara sinergis dan terpadu. Kita perlu menciptakan ekosistem pelayanan kepemudaan yang inovatif,” jelas Rusmadi.
Ia mengajak semua pihak untuk tidak hanya melihat pemuda sebagai objek pembangunan, tetapi sebagai subjek yang aktif berpartisipasi berbagai elemen masyarakat, termasuk perwakilan organisasi kepemudaan, pelajar, dan masyarakat umum. Peserta upacara menunjukkan antusiasme tinggi dengan mengibarkan bendera merah putih dan berikrar untuk mengembangkan semangat Sumpah Pemuda.
“Harapan kita kepada pemuda untuk lebih berperan dalam pembangunan nasional adalah tepat adanya, karena mereka adalah pemilik masa depan. Dengan meningkatkan kualitas pendidikan dan kesempatan kerja, kita dapat mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan global,” ujarnya.
Lebih lanjut, Rusmadi menjelaskan bahwa kebijakan dan program kepemudaan yang berkesinambungan sangat penting. Rencana Aksi Daerah (RAD) yang berorientasi pada peningkatan IPP harus disesuaikan dengan kondisi daerah masing-masing.
“Setiap upaya untuk memperbaiki kebijakan kepemudaan di tingkat daerah patut mendapatkan penghargaan, karena dampaknya akan terasa dalam pelayanan kepada pemuda,” pungkasnya. (redaksi)