DIKSI.CO, SAMARINDA- Gelaran pertemuan ulama Ijtima Zona Asia 2020 di Gowa, ditetapkan Dinkes Kaltim menjadi klaster baru penyebaran Covid-19 di Bumi Etam.
Setelah sebelumnya ada dua klaster yang menjadi penularan Covid-19 di Kaltim. Yakni, Klaster Bogor dan Klaster KPU.
Andi M Ishak, plt kepala Dinas Kesehatan Kaltim, menyampaikan Ijtima Gowa menjadi klaster setelah ditemukannya satu kasus positif corona di Balikpapan usai mengikuti kegiatan tersebut. Ditambah, Ijtima menjadi kegiatan yang melibatkan banyak orang, sehingga potensi terjadi penyebaran semakin tinggi.
"Ijtima Gowa berpotensi jadi klaster baru, karena dilakukan dengan banyak orang. Melihat dari potensinya, kegiatan kelompok yang banyak orang, itu bisa dikatakan klaster. Apalagi banyak PDP dari peserta Ijtima yang gejala medisnya banyak yang mirip dengan covid," kata Andi, Kamis (2/4/2020).
Bagaimana tidak, perkembangan tracing Klaster Ijtima Gowa, hingga saat ini berjumlah 587 orang. Dari angka tersebut 143 kategori ODP, 4 PDP, dan 8 orang dinyatakan Orang Tanpa Gejala (OTG). Padahal menurut data panitia kegiatan Ijtima Asia 2020, peserta asal Kaltim sebanyak 1542 orang.
Andi mengakui bahwa tracing yang dilakukan Dinkes kabupaten/kota kurang maksimal dalam melacak keberadaan peserta Ijtima yang pulang ke Kaltim. Banyak kendala yang dihadapi, salah satunya kurangnya informasi terhadap seluruh peserta Ijtima yang berangkat.
"Kami sudah berusaha maksimal. Tidak mudah melakukan tracing, karena tidak semua informasi diterima oleh tim dari Dinkes kab/kota. Harus ada partisipasi dari kepala desa hingga RT untuk membantu menghimpun informasi di wilayahnya masing-masing," jelas Andi.
Andi juga menyampaikan bahwa saat ini Samarinda menjadi daerah dengan sebaran peserta dari Klaster Gowa terbanyak, dengan 200 peserta, dengan 40 ODP. Namun sebaran PDP terbanyak berada di Kutim dengan 68 ODP.
Meski begitu, Klaster Gowa, bukan menjadi penyumbang kasus positif terbesar di Kaltim. Karena jumlah pasien positif masih bersumber dari Klaster Bogor dan Klaster KPU.
Seluruh PDP dari Klaster Gowa saat ini dirawat di rumah sakit di daerah masing-masing.
"PDP saat ini di rumah sakit karena memang mereka menunjukan gejala menyerupai, jangan sampai kita menjudge positif padahal baru PDP," pungkasnya. (tim redaksi Diksi)