DIKSI.CO, SAMARINDA - Sebanyak 14 sekolah di Samarinda direncanakan akan menggelar pembelajaran tatap muka (PTM), sesuai arahan Menteri Pendidikan, Nadiem Makarim.
Rencana ini dicanangkan kembali dalam rangka menghindari learning loss atau fenomena di mana sebuah generasi kehilangan kesempatan menambah ilmu karena ada penundaan proses belajar mengajar.
"Learning loss, itu maksudnya begini. Waktu ujian nasional itu ada, itu nilai bahasa indonesia di SMP itu rata-rata 6,9. Mungkin yang tertinggi ada 9, tapi rata-rata itu kurang dari 7, artinya learning loss nya banyak banget, dan kita bisa tertinggal," ungkap Kabid SD Dinas Pendidikan Kota Samarinda Berlin H Kesuma saat dihubungi awak media, Selasa (2/2/2021).
Indeks pembangunan pendidikan ditingkat daerah telak mengalami penurunan, akibat Covid-19. Menjadi alasan terbesar untuk diberlakukannya kebijakan ini (PTM) di Samarinda.
Namun rencana ini masih dalam tahap usulan. Pihaknya masih berkordinasi dengan OPD Pemerintah terkait, untuk mendapatkan ijin terkait pelaksanaan PTM di 14 sekolah Samarinda tersebut.
"Jadi daftar 14 sekolah itu benar. Tapi namanya itu sekolah tangguh Covid. 14 sekolah itu yang berada di luar lingkar Samarinda, dan pertengahan bulan ini kita akan kordinasi lagi," ujarnya.
Berlin menegaskan, kebijakan tersebut akan diterapkan terutama pada sekolah yang berada di lingkar luar Samarinda. Karena menurutnya sekolah-sekolah tersebut tidak mungkin dilakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
"Dan itu kalau dipaksakan PJJ sinyal pun tidak ada, jadi tidak belajar. Sebelumnya itu guru kunjung, tapi dari jumlah itu tetap tidak maksimal," katanya.
Sementara itu, lebih spesifik, Berlin menjelaskan bahwa PTM yang akan diterapkan pada 14 sekolah tersebut, akan mengadopsi konsep beberapa negara yang telah melakukannya dan berhasil.
"Sekolah akan kita arahkan menuju PTM, tapi taat protokol kesehatan. Kita bisa ambil contoh dari Selandia Baru, Vietnam, dan Taiwan yang berhasil melakukannya" terangnya.
"Kita rapid tes dulu gurunya, kemudian anak-anaknya belajar dengan 50%, saya pikir itulah yang bisa diambil sebagai langkah dalam menghindari learning loss," tambahnya.
Meski begitu, Berlin juga mengakui pihaknya akan memonitoring terkait adanya Klaster baru dalam penerapan PTM. Dan akan mengambil langkah tegas.
"Kalau ada kasus kita akan sterilisasi dengan cepat, sehingga tidak muncul klaster. Karena kalau kita tidak berjuang, kita akan melempem. Keberanian pun tidak ada, semua orang mencari aman. Mudah-mudahan dari 14 sekolah yang diterapkan PTM ini aman, badu kita lanjutkan yang lain," pungkasnya.
Berikut usulan daftar sekolah tangguh Covid-19 :
1. TKN 3 Jalan Nakhoda, Bukuan, Palaran.
2. TKN 4 Jalan Kesehatan, Rawa Makmur, Palaran.
3. TK Kristen Pampang Jalan Wisata Budaya Pampang, Budaya Pampang, Samarinda Utara.
4. TK Islam Ar Rajwa Jalan Bung Tomo, Gang Reel 7, Sungai Keledang, Samarinda Seberang.
5. SDN 010 Jalan Provensi, RT 06, Sambutan.
6. SDN 016 Jalan Poros Pampang, Samarinda Utara.
7. SDN 022 Jalan Inpres Tembok Tengah, Berambai, Samarinda Utara.
8. SD Islamic Centre Jalan Slamet Riyadi, Kompleks Mesjid Baitul Muttaqien Islamic Centre, Sungai Kunjang.
9. SMPN 23 Jalan Pembangunan, Makroman, Sambutan.
10. SMPN 30 Jalan Wisata Budaya Pampang
11. SMPN 42 Jalan Inpres Tembok Tengah, Sempaja
12. SMPN IT Madina, Jalan Mugirejo Gang Muklis, Mugirejo, Sungai Pinang.
13. SMP Islamic Centre, Kompleks Mesjid Baitul Muttaqien, Islamic Centre, Sungai Kunjang.
14. SMP Nabil Husen Jalan Rapak Indah, Sungai Kunjang. (tim redaksi Diksi)