Minggu, 29 September 2024

Hijaukan IKN dan Rehabilitasi Hutan Kalimantan, Presiden Jokowi Resmikan Persemaian Mentawir di PPU

Koresponden:
Alamin
Selasa, 4 Juni 2024 17:51

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Persemaian Mentawir di Kabupaten Penajam Paser Utara, Selasa (4/6/2024)/Foto: diskominfokaltim

DIKSI.CO, PPU - Selasa (4/6/2024), Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Persemaian Mentawir di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur (Kaltim).

Peresmian itu dilakukan sebagai upaya pemerintah untuk melakukan rehabilitasi hutan dan penanaman kembali (reboisasi) hutan di Indonesia.

Dalam kesempatan itu, Jokowi menekankan pentingnya persemaian sebagai landasan untuk menghijaukan kembali Ibu Kota Nusantara (IKN) serta wilayah Kaltim dan sekitarnya.

"Saya perintahkan kepada Menteri LHK, Bu Menteri, tolong yang dibangun pertama itu adalah persemaian karena nanti akan kita butuhkan untuk menghijaukan kembali Ibu Kota Nusantara tetapi juga di wilayah Kaltim dan sekitarnya," kata Jokowi dalam sambutannya.

Ia menjelaskan, bahwa Persemaian Mentawir memiliki kapasitas yang cukup besar sehingga mampu menampung hingga 15 juta bibit tanaman per tahun.

Hal ini memungkinkan Indonesia untuk merehabilitasi hutan yang rusak dan mereklamasi bekas tambang dengan efisien.

"Pohon-pohon endemik, tanaman-tanaman endemik yang ada di Kalimantan, semuanya ada di Persemaian Mentawir ini baik meranti, kapur, tengkawang, ulin, bangkirai, dan juga ada bibit jambu-jambuan yang akan ditanam di beberapa titik untuk makanan satwa, makanan burung, sehingga muncul kembali satwa-satwa yang dulunya sudah berkurang atau enggak ada menjadi ada," jelasnya.

Selain itu, Jokowi juga menyebut bahwa pembangunan pusat plasma nutfah di dalam Persemaian Mentawir menandai langkah maju dalam konservasi keanekaragaman hayati.

Biobank dan seed bank yang ada di persemaian tersebut, ujarnya, akan menyimpan bibit-bibit tanaman penting seperti shorea dan dryobalanops, yang makin sulit ditemukan di alam liar.

"Juga sperma satwa-satwa yang mulai sudah sangat berkurang juga sudah ada yang nantinya bisa dipakai untuk bayi tabung, hewan-hewan yang sudah tidak ada," pungkasnya. (*)

Tag berita:
Berita terkait
breakingnews