DIKSI.CO, SAMARINDA – Selasa sore (15/10/2024), Forum Milenial Nusantara kembali menggelar diskusi menarik bertajuk "Suara Pemuda Emas Nusantara".
Kegiatan itu berlangsung di Warkop Bagios, Jalan KH Abdurrasyid, Samarinda dengan dihadiri oleh beragam kalangan pemuda, mulai dari mahasiswa hingga aktivis perempuan.
Tema yang diusung dalam diskusi kali ini adalah "Merajut Kebhinekaan, Mengawal Keberlanjutan".
Menurut Husein, tema tersebut dipilih karena relevan dengan tantangan yang dihadapi Indonesia sebagai negara yang sangat beragam.
"Tema kita merajut kebhinekaan mengawal keberlanjutan, di mana kita tahu negara kita adalah negara yang sangat bhinneka, yang sangat beragam, dari berbagai macam kalangan, suku, dan budaya. Kita satukan semuanya, dari pemuda hingga masyarakat luas, untuk bagaimana mengawal keberlanjutan program-program yang telah dibangun di era Jokowi menuju pemerintahan Prabowo," Ketua Forum Milenial Nusantara, Husein.
Ia menyampaikan tujuan utama dari kegiatan ini adalah menghimpun pandangan dan aspirasi anak muda Kalimantan Timur mengenai masa depan Indonesia di bawah kepemimpinan Prabowo.
“Tujuan kita hari ini yang pertama adalah menghimpun teman-teman anak muda di Kaltim untuk menyuarakan apa yang menjadi harapan mengenai proses transisi pemerintahan dari era Presiden Jokowi ke era Pak Prabowo," ungkap Husein.
Ia menjelaskan bahwa kegiatan ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi para pemuda untuk menyampaikan harapan mereka terkait keberlanjutan program pembangunan di era pemerintahan Prabowo, sembari tetap mengapresiasi kerja keras yang telah dilakukan oleh Presiden Jokowi selama masa jabatannya.
"Harapannya dalam kegiatan ini bisa mendapatkan harapan-harapan pemuda untuk bisa menyuarakan mengenai bagaimana nanti berkelanjutan di era Prabowo. Tak lupa juga, kita harus apresiasi banyaknya pembangunan yang telah dilakukan di era Presiden Jokowi," jelasnya.
Forum Milenial Nusantara tidak hanya melibatkan mahasiswa dalam acara ini, tetapi juga pemuda dari berbagai latar belakang.
“Kita mengundang hampir semua kampus di Samarinda, seperti Universitas Mulawarman (Unmul), Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT), ada juga Politeknik Negeri Samarinda (Polnes), serta beberapa sekolah. Selain itu, ada teman-teman pemuda yang bukan mahasiswa, jadi acaranya memang melibatkan berbagai kalangan," ujarnya.
Keberagaman latar belakang peserta mencerminkan semangat inklusivitas Forum Milenial Nusantara yang berupaya menggali pemikiran dari berbagai sudut pandang.
"Setelah kita melakukan diskusi, kita juga ada panggung aspirasi di mana nanti suara pemuda Nusantara akan lebih terdengar. Selain itu, kita juga akan mengadakan nonton bareng sebagai hiburan penutup,"ungkapnya.
Acara nonton bareng (nobar) ini bertujuan untuk menciptakan suasana santai dan menghibur bagi para peserta, serta sebagai momen untuk merajut kebersamaan.
"Harapannya menjaga ritme nasional anak muda dengan adanya nonton bareng sebagai hiburan akhir," kata Husein dengan penuh antusias.
Diskusi ini juga menghadirkan berbagai narasumber dari kalangan pemuda, mulai dari perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Kalimantan Timur, aktivis perempuan, hingga perwakilan organisasi kepemudaan lainnya.
“Untuk narasumbernya ada dari perwakilan teman-teman BEM se-Kalimantan Timur, ada teman-teman dari aktivis perempuan, ada dari UMKT, dan juga pemuda perwakilan dari teman-teman yang aktif berorganisasi yang menjadi speaker suara pemuda," tuturnya
Melalui partisipasi narasumber yang beragam, diskusi ini diharapkan mampu menyajikan perspektif yang luas dan mendalam tentang bagaimana pemuda melihat masa depan Indonesia. Forum ini juga memberikan ruang bagi para peserta untuk menyampaikan gagasan mereka mengenai isu-isu kebangsaan, pembangunan berkelanjutan, dan peran pemuda dalam proses transisi pemerintahan. (*)