DIKSI.CO, SAMARINDA - Festival Mahakam (FESMA) 2024 resmi dibuka pada Kamis malam, 14 November 2024, di Teras Samarinda, Jalan Gajah Mada.
Acara pembukaan ini menandai dimulainya rangkaian kegiatan budaya yang akan berlangsung selama beberapa hari ke depan, dengan menampilkan berbagai pertunjukan seni, pameran, dan aktivitas budaya yang menggambarkan kekayaan tradisi masyarakat di Samarinda.
Kegiatan tahunan yang sudah memasuki edisi ke-23 ini diselenggarakan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda melalui Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Samarinda.
FESMA 2024 berlangsung dari 14 hingga 17 November dan dirancang untuk mempromosikan kekayaan budaya dan seni lokal serta mendukung sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Kalimantan Timur.
Plt Wali Kota Samarinda, Rusmadi, yang mengungkapkan kebanggaannya atas pelaksanaan FESMA yang sudah menjadi salah satu acara bergengsi di Indonesia.
"Festival Mahakam ini telah tercatat sebagai salah satu dari seratus acara terbaik di Indonesia dan kita patut bersyukur acara ini sudah memasuki tahun ke-23. Ini adalah bukti kolaborasi yang luar biasa antara pemerintah, penggiat seni, dan masyarakat Kota Samarinda," ujar Rusmadi dalam sambutannya.
Ia juga menekankan pentingnya hubungan antara Kota Samarinda dan Sungai Mahakam yang menjadi bagian integral dari sejarah dan identitas kota ini.
"Samarinda dan Sungai Mahakam bagaikan malam tanpa bintang, keduanya tak dapat dipisahkan tanpa Mahakam, Samarinda tidak akan ada," ucapnya.
Ia berharap FESMA 2024 akan semakin menggerakkan sektor seni, budaya, dan ekonomi kreatif di Samarinda, serta mendorong generasi muda untuk lebih peduli terhadap pelestarian budaya lokal.
Sementara itu Muslimin, Kadisporapar Samarinda, mengungkapkan bahwa FESMA 2024 berfokus pada keberagaman budaya dan musik yang mewarnai Samarinda.
"Tahun ini, Samarinda telah ditetapkan oleh Kementerian Pariwisata sebagai salah satu Kota Musik dalam subsektor ekonomi kreatif. Hal ini merupakan kebanggaan bagi kita semua. Festival ini tidak hanya menampilkan seni budaya daerah, tetapi juga memberikan panggung bagi musisi lokal dan nasional untuk tampil," jelas Muslimin.
FESMA 2024 juga menjadi kesempatan untuk memperkenalkan Teras Samarinda, yang kini menjadi pusat kegiatan seni dan budaya di kota ini.
“Dengan adanya Teras Samarinda kami tidak lagi kesulitan menyediakan panggung dan fasilitas. Tempat ini akan menjadi ikon bagi kegiatan seni dan budaya di masa depan," ujarnya.
Teras Samarinda yang terletak di pusat kota telah menjadi lokasi strategis untuk menyelenggarakan berbagai acara yang dapat dinikmati oleh masyarakat setiap bulan mulai tahun 2025.
Festival ini juga menunjukkan bahwa Samarinda memiliki potensi besar dalam industri kreatif, khususnya di bidang musik dan seni pertunjukan. Dalam beberapa tahun terakhir, kota ini semakin dikenal sebagai pusat musik di Kalimantan. Dengan dukungan penuh dari pemerintah dan masyarakat, Samarinda diharapkan dapat menjadi salah satu destinasi unggulan untuk pariwisata dan seni di Indonesia.
Muslimin mengatakan bahwa FESMA 2024 diisi dengan berbagai kegiatan menarik, termasuk penampilan musik, tarian tradisional, pameran seni, bazar kuliner, serta pertunjukan seni kontemporer.
“Kegiatan ini terbuka untuk umum dan dapat diikuti sepanjang hari, mulai dari pagi hingga malam. Masyarakat dapat mengakses informasi lengkap mengenai acara ini melalui media sosial Disporapar Samarinda di Instagram, TikTok, dan Facebook, serta website resmi mereka,” jelasnya.
Ia juga menyampaikan harapannya agar Festival Mahakam tidak hanya menjadi agenda tahunan, tetapi dapat diadakan secara rutin setiap bulan pada tahun 2025 dan seterusnya.
"Kami ingin menjadikan Teras Samarinda sebagai tempat yang terus hidup dengan kegiatan seni dan budaya. Ini adalah langkah untuk membuat Samarinda lebih dikenal secara nasional maupun internasional," ungkapnya.
Sebagai bagian dari rangkaian acara pembukaan, ditampilkan pertunjukan tari kreasi Benua Etam dan penampilan band lokal yang memeriahkan suasana. Setelah itu, acara pembukaan diresmikan dengan pemukulan himar (gendang tradisional) oleh Rusmadi, bersama Kepala Dinas Pemuda dan Pariwisata (Kadisporapar) Samarinda, Muslimin, dan Dandim 0901/Samarinda, Kolonel Inf Yusuf Dody Candra.
(tim redaksi)