DIKSI.CO, SAMARINDA - Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kearsipan 2024 digelar meriah di Hotel Mercure Samarinda, Selasa (28/5/2024).
Acara ini menjadi momentum penting untuk mengevaluasi dan merumuskan strategi kearsipan yang berkelanjutan untuk masa depan yang lebih baik.
Pada acara pembukaan, Plt Kepala Arsip Nasional RI, Imam Gunarto, memberikan sambutan hangat dan memotong pita sebagai tanda dimulainya pameran memori kolektif bangsa.
Dalam sambutannya, Imam menegaskan pentingnya Rakornas sebagai forum evaluasi kinerja kearsipan nasional.
"Rakornas ini menjadi ajang tahunan untuk membahas hasil pengawasan dan kinerja kearsipan nasional selama tahun 2023 kekurangan dan kelebihannya dibahas bersama oleh seluruh stakeholder dari pusat hingga daerah," ujar Imam Gunarto.
Ia menambahkan bahwa kesadaran akan pentingnya kearsipan di Indonesia semakin meningkat, terutama setelah pandemi Covid-19.
"Kesadaran kearsipan sudah mulai meningkat jauh sejak tahun 2021, dan pandemi justru mendorong percepatan digitalisasi arsip karena kebutuhan bekerja dari rumah," jelasnya.
Dalam Rakornas kali ini, evaluasi kinerja kearsipan menjadi fokus utama.
Hasil pengawasan kearsipan nasional tahun 2023 dibahas secara mendalam untuk menentukan langkah-langkah perbaikan di masa mendatang.
Imam Gunarto menyoroti dua masalah utama dalam bidang kearsipan jumlah SDM dan kompetensi yang masih kurang.
"Dalam skala nasional, kita membutuhkan sekitar 100 ribu arsiparis, tetapi saat ini baru ada sekitar 12 ribu arsiparis. Ini sangat jauh dari kebutuhan ideal," ungkapnya.
Ia juga menyadari bahwa minat menjadi arsiparis tidak terlalu tinggi, dan persyaratan untuk menjadi arsiparis cukup ketat karena mereka harus menjaga arsip-arsip negara yang penting untuk mengatasi kekurangan SDM, pemerintah berupaya melakukan percepatan melalui rekrutmen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K).
"Tahun lalu, kita memiliki formasi untuk 7 ribu P3K, tetapi tidak terisi semua karena persyaratan yang ketat dan kurangnya pengalaman di bidang kearsipan," jelasnya.
Selain jumlah, kompetensi arsiparis juga menjadi perhatian utama dalam Rakornas 2024.
Imam menekankan pentingnya pelatihan dan pengembangan SDM kearsipan untuk menghadapi tantangan digitalisasi.
"SDM yang kompeten sangat penting untuk proses transformasi kearsipan. Oleh karena itu, pelatihan dan pengembangan harus terus ditingkatkan," ujarnya.
Beberapa program pelatihan telah disiapkan untuk meningkatkan kompetensi arsiparis, termasuk workshop, seminar, dan kursus online.
"Kami akan terus mendorong pelatihan dan sertifikasi bagi arsiparis agar mereka siap menghadapi tantangan kearsipan digital," pungkasnya. (*)