IMG-LOGO
Home Nasional Enam Orangutan Kembali ke Pelukan Rimba, Menhut: Ini Tugas Mulia dan Tantangan Besar
nasional | Umum

Enam Orangutan Kembali ke Pelukan Rimba, Menhut: Ini Tugas Mulia dan Tantangan Besar

oleh Alamin - 24 April 2025 18:23 WITA

Enam Orangutan Kembali ke Pelukan Rimba, Menhut: Ini Tugas Mulia dan Tantangan Besar

DIKSI.CO – Di antara hijaunya hutan Kalimantan Timur, enam orangutan akhirnya menginjakkan kembali kaki dan tangan mereka ke tanah yang menjadi rumah...

IMG
Pelepasliaran 6 Orang Utan di hutan Muara Wahau, Kutai Timur (IST)

DIKSI.CO – Di antara hijaunya hutan Kalimantan Timur, enam orangutan akhirnya menginjakkan kembali kaki dan tangan mereka ke tanah yang menjadi rumah sejatinya.


Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni menjadi saksi sekaligus pelaku langsung pelepasliaran ini, yang berlangsung penuh haru pada Rabu (23/4/2025).


Bersama rombongan dari Kementerian Kehutanan, BOS Foundation, dan tim konservasi lainnya, Menhut menempuh perjalanan menyeberangi sungai dengan perahu dan berjalan kaki ke lokasi pelepasliaran di kawasan Muara Wahau, Kutai Timur.


Di sana, ia membuka pintu kandang milik Mikhayla, orangutan betina berusia 10 tahun yang kini kembali bebas.


“Ini bukan sekadar melepas hewan ke alam liar, ini tentang mengembalikan makhluk Tuhan ke tempat yang seharusnya. Semoga mereka bahagia di rumahnya yang sebenarnya,” ucap Menhut Raja Juli.


Enam orangutan tersebut terdiri dari tiga jantan dan tiga betina, dengan rentang usia antara 10 hingga 31 tahun.


Mereka telah melalui proses panjang rehabilitasi sebelum akhirnya dinyatakan siap kembali ke alam.

Bagi Menhut, momen ini membawa kebahagiaan sekaligus perenungan.


Ia menggarisbawahi pentingnya komitmen semua pihak dalam menjaga ekosistem yang kian terancam oleh eksploitasi berlebihan dan alih fungsi lahan.


“Pelepasliaran ini membawa sukacita, tapi juga tantangan besar bagi kami. Hutan harus tetap lestari, pembangunan tak boleh berhenti, dan masyarakat harus sejahtera. Tiga elemen ini harus kita jaga bersama,” katanya.


Ia menegaskan bahwa keseimbangan antara pembangunan dan pelestarian lingkungan harus dijaga melalui kolaborasi lintas sektor—antara pemerintah, lembaga swadaya, dan masyarakat lokal.


“Membangun bangsa ini bukan berarti harus mengorbankan alam. Kita bisa menjaga keduanya. Ini tugas besar, tapi bukan tidak mungkin jika kita bekerja bersama,” pungkas Menhut. (tim redaksi)

Berita terkait