Minggu, 19 Mei 2024

Ekonomi Hijau di Region Kalimantan, BPS dan BRIN Kaji Kajian Aspek Sosial Demografi

Koresponden:
Ainun Amelia
Rabu, 23 November 2022 9:36

Kajian Kualitatif Pembangunan Ekonomi Hijau dan Kondisi Sosial Demografi Penduduk Indonesia, oleh BPS dan BRIN

DIKSI.CO, BALIKPAPAN - Badan Pusat Statistik (BPS) dan Pusat Riset Kependudukan, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) berikan kajian Kualitatif Pembangunan Ekonomi Hijau dan Kondisi Sosial Demografi Penduduk Indonesia, Rabu (23/11/22).

Kajian ini menelaah praktik ekonomi hijau di 34 provinsi di Indonesia, dan fokus pada temuan di region Kalimantan. Proses penyampaian hasil kajian ini merupakan rangkaian terakhir setelah dilakukan di kota Palembang, Semarang, Makassar, Ambon dan Manokwari.

Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim, Sri Wahyuni, mengatakan dalam forum ini menjadi masukan mengingat pihaknya sedang memetakan penyusunan rencana pembangunan daerah 2024-2025 bahwa ekonomi hijau harus menjadi bagian dari program otonomi daerah.

"Hasil kajian pada hari ini menjadi sebuah yang perlu dilakukan penajaman bahwa masyarakat harus terlibat dalam penyusunan kebijakan ekonomi hijau," katanya.

Hal ini terkait ekonomi hijau ini tanggung jawab pengurangan emisi karbon yang menjadi komitmen Kaltim yang menjadi pilot project Forest Carbon Partnership Facility Carbon Fund (FCPF-CF) bersama Bank Dunia (World Bank).

"Sektor-sektor pembangunan yang di Kaltim kita harapkan pembangunan guna di Kaltim untuk ekonomi hijau dan energi baru terbarukan, diseminasi ini staring point untuk kebijakan ke depannya," ujarnya.

Sesi diseminasi dibagi menjadi dua bagian. Sesi pagi paparan temuan di tingkat nasional disampaikan oleh Dr. Ahmad Helmy Fuady, peneliti Pusat Riset Kewilayahan BRIN. Helmy menegaskan praktik ekonomi hijau di indonesia memiliki kekhasan tersendiri dan akan semakin kuat apabila memanfaatkan aset demografi dan sosial yang ada.

Tim Kajian Kalimantan Timur, Dini Suryani, mengetengahkan kajian di Kalimantan Timur yang berfokus pada pengolahan sampah menjadi energi.

"Kajian ini melihat secara lebih mendalam praktik mengubah sampah menjadi energi (from waste to energy) yang dijalankan oleh UPTD TPAS Manggar dan PT Abadan International yang berada di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur," papar Dini.

Selain hasil kajian berupa laporan penelitian, kerjasama dua lembaga ini menghasilkan laporan kebijakan (policy paper) serta film dokumenter jelajah praktik hijau Indonesia yang berjudul "Semai".

Dua produk riset tersebut telah dirilis dalam acara Indonesia Research and Innovation (INARI) Expo pada 27 Oktober 2022. (Tim redaksi Diksi)

Tag berita:
Berita terkait
breakingnews