DIKSI.CO – Samarinda bakal jadi kota penunjang ibu kota negara (IKN) dengan dipilihnya Kutai Kartanegara dan Penajam Paser Utara sebagai wilayah ibu kota baru. Meski demikian, kondisi infrastruktur jalan masih jadi masalah klasik yang kerap dikeluhkan warga.
Salah satu contohnya ada di Jalan Ramania, Samarinda Ulu.
Jalan Ramania di Kelurahan Sidodadi, Samarinda Ulu, sebenarnya berada di pusat kota. Tapi sayangnya, kondisi infrastruktur jalan di ruas ini cukup memprihatinkan. Khususnya yang berada di lingkungan RT 47.
Bukan hanya jalan berlubang, di ruas yang sama bahkan juga tidak ada drainase. Seperti sulap, drainase di ruas ini menghilang. Entah mengalami pendangkalan secara alami, atau mungkin sengaja ditimbun. Akibatnya, saat hujan turun genangan air dengan mudahnya tercipta di ruas ini. Kalau sudah begitu, kegiatan masyarakat pun menjadi terganggu.
Seperti dilansir Samarinda Pos awal Oktober lalu, Ketua RT 47, Adi mengungkapkan, bahwa jalan lingkungan mereka tak pernah tersentuh perbaikan pemerintah. Selama ini terang Adi, perbaikan Jalan Ramania hingga jalan gang mereka hanya dilakukan secara swadaya.
"Sudah puluhan tahun, tak pernah jalan di sini (Jalan Ramania, Red) diperbaiki pemerintah. Meski jalan lingkungan, cuma di sini kan padat permukiman warga. Nah, saat hujan jalan gang kami licin saat dilintasi," ujar Adi.
"Bahkan sudah biasa warga jatuh. Apalagi jalan kami ini sempit," lanjut Adi.
Soal kondisi drainase atau parit di jalan ini, Adi mengaku pernah mendapat kabar bahwa masalah tersebut sudah direspons dalam bentuk proyek perbaikan. Tapi nyatanya, hingga kini belum ada tanda-tanda akan adanya perbaikan. “Padahal perbaikan ini mendesak,” katanya.