DIKSI.CO, SAMARINDA - Usia muda yang bergejolak kerap membuat remaja tak berpikir panjang menyelesaikan sebuah persoalan. Hanya karena menyukai seorang perempuan yang sama, dua kubu remaja dari kelompok bernama ZK (14) cs dan VN (15) cs berjanji berjumpa pada Sabtu (28/12/2020) pukul 23.00 Wita, malam lalu.
Kedua geng remaja itu bersepakat akan berjumpa di Jalan Untung Suropati, Kelurahan Karang Asam Ulu, Kecamatan Sungai Kunjang. Ketika berjumpa, kubu ZK ternyata kalah jumlah. Ia hanya beranggotakan enam orang, sementara lawannya, yakni VN membawa sekitar 15 rekannya.
Selain jumlah, kubu VN saat itu diketahui membawa dua pria dewasa. Yakni Iwan (21), dan Miftahul Rahman alias Bali (20). Tak hanya menang dari segi usia, dua pria ini bahkan diketahui sebagai preman.
Kubu ZK yang kalah lantas tak mampu berbuat banyak. Mereka bahkan digiring oleh dua preman itu ke kawasan sepi di tepi Sungai Mahakam belakang komplek perkantoran Mahakam Square.
Suasana di tempat yang sepi itu memanas. Iwan, yang diandalkan geng VN lantas melontarkan ancaman dan menekan kubu ZK secara mental. ZK tentu ketakutan, apalagi pada saat itu Iwan memegang sebilah senjata tajam (Sajam) yang diyakini berupa badik.
Melihat ZK dan kelima temannya itu ketakutan. Iwan semakin bertingkah dan meminta kunci kontak motor Yamaha Aerox warna hitam bernopol KT 4258 IQ milik ZK.
Karena takut terjadi hal buruk pada dirinya, ZK pun menyerahkan kunci kontak motornya kepada Iwan. Dan kemudian diserahkan kembali kepada Bali.
Tak hanya itu, seorang teman ZK bahkan sempat dipukul oleh Iwan, sebelum akhirnya ZK dan kelima temannya dibawa ke sebuah rumah kosong di kawasan Komplek Pergudangan, Jalan Ir Sutami, Kelurahan Karang Asam Ulu, Kecamatan Sungai Kunjang.
"Nah, di rumah kosong yang disebut pelaku sebagai kos-kosan itu. Ponsel 3 teman korban diambil pelaku Iwan. Setelah itu Iwan dan Bali pergi," jelas Kasat Reskrim Polresta Samarinda, Kompol Yuliansyah, melalui Kasubnit 1 Jatanras, Ipda Dhovie Eudy, Sabtu (5/12/2020) siang tadi.
Saat itulah aksi begal dilakukan kedua preman ini. Dari hasil rampasannya, kedua pelaku kemudian membagi hasil. Iwan diduga membawa 2 buah ponsel rampasan, sedangkan Bali membawa motor dan 1 ponsel korban.
Setelah dibegal oleh geng lawannya. ZK dan kelima temannya itupun lantas menuju Polresta Samarinda untuk melaporkan pencurian yang disertai pemerasan itu.
"Kami langsung melakukan penyelidikan. Dan mengamankan dua remaja yang merupakan kelompok pelaku pencurian dengan kekerasan berinisial BS (15), dan RA (14), yang tinggal di kawasan Jalan Kemangi," tambah Dhovie.
Dalam pemeriksaan BS dan RA juga ikut menekan ZK dan kelima korban lainnya. Namun perbuatan itu dilakukan kedua remaja tersebut karena adanya tekanan dari Iwan serta Bali.
"Bali sendiri kami tangkap di Kutai Barat (Kubar) sehari setelah kejadian (Senin lalu) bersama dengan motor yang dirampasnya dan juga satu unit ponsel. Sementara Iwan sendiri masih dalam pengejaran kami," jelas Dhovie.
Sedangkan BS dan RA yang sempat diamankan polisi telah dibebaskan dan keduanya dikembalikan ke orang tua mereka. Tujuannya agar dilakukan pembinaan, dan para remaja itu tidak lagi ikut-ikutan dalam kelompok atau geng yang dapat membuat keduanya kembali berurusan dengan aparat berwajib.
"Mereka berdua bukan pelaku utama, hanya ikut-ikutan karena adanya tekanan dari Iwan maupun Bali," pungkasnya. (tim redaksi Diksi)