Sabtu, 23 November 2024

DPRD Kaltim Apresiasi Capaian Isran Noor-Hadi Mulyadi Selama Lima Tahun Menjabat

Koresponden:
Alamin
Rabu, 13 September 2023 16:35

Muhammad Samsun, Wakil Ketua DPRD Kaltim/ Diksi.co

DIKSI.CO, SAMARINDA - Gubernur Kaltim Isran Noor hadiri Rapat Paripurna ke-32 pada,  Selasa (12/9/2023) kemarin.

Dalam kesempatan itu, Isran Noor memaparkan capaian selama lima tahun menjabat bersama Wakil Gubernur Hadi Mulyadi.

Capaian Isran Noor tersebut mendapat apresiasi dari DPRD Kaltim.

Mulai dari Beasiswa Kaltim Tuntas, Carbon Fund, upaya dalam pengentasan kemiskinan melalui pembangunan rumah layak huni, DBH Sawit hingga Product Sharing batubara diapresiasi oleh DPRD Kaltim.

Wakil Ketua DPRD Kaltim, Muhammad Samsun menyebut selama 5 tahun Kaltim dipimpin Isran Noor-Hadi Mulyadi, DPRD sebagai lembaga pengawas melihat apa yang telah dilakukan sesuai koridor.

Termasuk peningkatan APBD dalam kurun waktu 5 tahun terakhir.

"Good, bagus, beliau fenomenal, nyentrik, unik, berani, prestasi keliatan. APBD mulai dari 10 triliun, 12, 14, 17, hingga 20 triliun diakhir, keren itu. Terlepas dari situasi apapun itu Pimpinan nya beliau," ujar Samsun.

Untuk itu, Samsun berharap Pj Gubernur selanjutnya melanjutkan berbagai program yang telah dicapai maupun belum.

APBD yang akan di sah kan sebentar lagi, nantinya akan dilaksanakan oleh Pj Gubernur beserta Sekdaprov beserta jajarannya, yang menurutnya harus dilanjutkan.

Menurutnya juga ini yang perlu diperbaiki, Kaltim yang sebagian mau masuk IKN, tentu perlu berbagai persiapan.

Banyaknya penduduk yang masuk ke wilayah IKN atau Kaltim, mesti direspon pemerintah dan mulai dikerjakan.

"Jangan sampe kita kalah bersaing, SDM kita harus meningkat. Kemudian infrastruktur dan sarana yang lain, kemudian sektor kita ini mau kearah mana? Setelah ini euforia tambang, dan lainnya. Terus setelah ini apa? Itu harus disiapkan dari sekarang," tegasnya.

Jika mengarah pada pertanian, tentu pemerintah Kaltim, harus segera menyiapkan dari sekarang.

Misalnya, irigasi, infrastruktur penunjang, dan kebutuhan lainnya untuk para petani.

Agar konflik sosial karena adanya IKN dan masyarakat provinsi lain datang, warga lokal akhirnya bisa ikut dalam pembangunan ke depan.

"Nanti jika sudah orang banyak datang ke Kaltim, ke IKN, baru kita teriak-teriak 'orang lokal tidak dilibatkan dan sebagainya' padahal kita yang tidak melibatkan diri. Mulai dari pemerintahannya, masyarakatnya semuanya harus menyiapkan diri untuk menyongsong kedatangan IKN, yang tidak lama lagi," pungkasnya. (adv)

 

Tag berita:
Berita terkait
breakingnews