DIKSI.CO - Kesuksesan di arena olahraga sering kali diiringi dengan bonus besar yang menjadi penghargaan atas kerja keras para atlet.
Namun, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur (Kaltim) mengingatkan bahwa keberhasilan di lapangan perlu diimbangi dengan pengelolaan keuangan yang bijak untuk memastikan masa depan yang stabil.
Kepala Bidang Pembudayaan Olahraga Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur, AA Bagus Sugiarta, menyoroti fenomena di mana banyak atlet yang kurang bijak dalam memanfaatkan bonus yang diterima.
Ia menjelaskan bahwa bonus besar sering kali habis untuk kebutuhan konsumtif yang bersifat jangka pendek, seperti pembelian barang mewah.
“Tidak sedikit atlet yang langsung menggunakan bonus mereka untuk membeli kendaraan mahal atau barang konsumtif lain, padahal nilai barang-barang tersebut terus menurun seiring waktu,” kata Bagus, Sabtu (23/11/24).
Menurut Bagus, tanpa perencanaan keuangan yang matang, penghargaan yang diterima atlet hanya memberikan manfaat sementara.
Oleh karena itu, Dispora Kaltim berupaya membekali para atlet dengan edukasi keuangan, agar mereka dapat mengelola bonus dengan bijaksana dan memanfaatkannya untuk investasi atau usaha jangka panjang.
“Kami ingin atlet memahami bahwa bonus yang mereka terima bukan hanya untuk konsumsi sesaat, tetapi bisa menjadi modal masa depan, seperti investasi atau usaha yang berkelanjutan,” tambah Bagus.
Sebagai bagian dari program pembinaan, Dispora Kaltim mengadakan pelatihan manajemen keuangan yang dirancang khusus untuk para atlet.
Dalam pelatihan ini, mereka diajarkan cara menyusun perencanaan finansial yang baik, mulai dari pengelolaan anggaran, investasi, hingga strategi memulai usaha.
Program ini bertujuan untuk memberikan wawasan kepada atlet tentang pentingnya kemandirian finansial, terutama mengingat karier olahraga yang biasanya memiliki batas waktu.
Dengan pemahaman yang lebih baik, diharapkan para atlet dapat mempersiapkan masa depan mereka, sehingga tidak hanya bergantung pada pendapatan dari olahraga.
“Karier atlet sering kali tidak berlangsung seumur hidup. Kami ingin mereka memiliki bekal untuk tetap stabil secara finansial, bahkan setelah pensiun dari dunia olahraga,” jelas Bagus.
Dispora Kaltim juga berharap program ini dapat mengubah pola pikir atlet mengenai penghargaan yang diterima.
Bagus menekankan pentingnya memprioritaskan kebutuhan masa depan daripada hanya mengejar keinginan konsumtif.
“Melalui edukasi ini, kami ingin membangun kesadaran bahwa uang bukan hanya untuk saat ini, tetapi juga menjadi pondasi untuk kehidupan jangka panjang. Atlet yang bijak mengelola keuangannya akan lebih siap menghadapi tantangan di luar lapangan,” ujarnya.
Dispora Kaltim menegaskan bahwa program ini merupakan bentuk komitmen pemerintah untuk mendukung atlet tidak hanya di bidang olahraga, tetapi juga dalam mempersiapkan masa depan mereka.
Dengan edukasi yang tepat, para atlet diharapkan mampu meraih kesuksesan yang berkelanjutan, baik di dalam maupun di luar arena olahraga.
“Kami percaya, kesejahteraan atlet tidak hanya diukur dari prestasi olahraga, tetapi juga dari bagaimana mereka mempersiapkan diri untuk kehidupan di masa depan,” tutup Bagus. (adv)