DIKSI.CO, SAMARINDA - Kepala Dinas Pendidikan Kota Samarinda, Asli Nuryadin pastikan pengawasan pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah-sekolah di Samarinda berjalan ketat.
Satuan tugas (Satgas) Covid-19 mulai dari tingkat sekolah, kelurahan hingga kecamatan turut ambil andil dalam pengawasan para siswa.
Dibeberkan Asli, bahwa setiap sekolah di Samarinda wajib menjalankan protokol kesehatan Covid-19 secara ketat. Di pintu masuk saja, kata Asli, para siswa terlebih dahulu dicek kesehatannya sebelum memasuki area sekolah.
"Alhamdulillah selama PTM dibuka tidak ada kejadian yang ekstrim," ungkap Asli saat dihubungi melalui sambungan telepon seluler, Kamis (3/2/2022).
Ditanya terkait potensi klaster sekolah, Asli meyakini hal tersebut sulit terjadi. Sebab, hingga saat ini Pemerintah Kota Samarinda hanya mengizinkan PTM dengan jumlah siswa separuh dari total siswa di dalam kelas.
"Kita konsisten dari awal PTM itu hanya 50 persen. Jamnya pun tidak penuh, hanya 2 jam," ungkapnya.
Kebijakan ini disebut Asli berbeda dengan daerah lain. Seperti di DKI Jakarta, PTM dibuka dengan kapasitas siswa 100 persen, hal tersebut lah yang menjadi pemicu klaster sekolah.
"Jakarta itu full 100 persen. Akhirnya ada lonjakan kasus. Kalau kita belum," katanya.
Kendati tergolong terkendali, Asli tak menampik jika potensi klaster sekolah pun mungkin saja terjadi. Namun peran semua pihak yang dapat meredam lonjakan kasus di golongan pelajar.
"Memang dalam perjalanannya memang terdeteksi ada yang demam. Tapi dari orang tua juga sudah mengantisipasi itu dari rumah sehingga yang kurang sehat tidak diizinkan masuk sekolah," terangnya.
Asli pun mengaku optimis PTM di Samarinda akan dapat terus dijalankan meski banyak kekhawatiran yang muncul di masyarakat.
"Artinya ini berjalan saja. Kita memonitor ini bukan per minggu tapi per hari. Di sekolah itu ada Satgas. Kalau memang level PPKM naik ke level 3 baru kita close," pungkasnya. (tim redaksi Diksi)