DIKSI.CO, BALIKPAPAN - Direktur RS Pertamina Balikpapan, dr Noor Khairuddin, menegaskan pelayanan di rumah sakit nya sudah sesuai dengan standar yang yang ditentukan, dengan langsung merujuk pasien emergency ke IGD.
Hal ini dikonfirmasi Khairuddin, sejak beredarnya kabar bahwa ada salah satu pasien yang disebut-sebut meninggal dunia karena tidak mendapatkan pertolongan rumah sakit, hak itu dibantah olehnya.
"Tidak ada permintaan uang, di rumah sakit kita walaupun BPJS atau pun non BPJS masuk IGD dulu untuk penanganan," kata Khairuddin, Senin (16/1/23).
Terkait pasien tersebut ingin menggunakan BPJS, namun ternyata kartu BPJS pasien tersebut tidak aktif sejak Mei 2022 ada riwayat pengobatan di rumah sakit di RSUD Gunung Malang tetapi BPJS jga tidak digunakan.
"Kartu BPJS pasien tidak aktif, kami di RSPB juga sudah mengkonfirmasi ke BPJS memang tidak aktif katanya. BPJS atau KIS sama yang berbeda PBI atau non PBI, kalau PBI kan kelas 3, kalau non PBI itu bisa kelas 2 atau kelas 1," ujarnya.
Disebutkan Khairuddin, bahwa pasien tersebut sudah masuk di IGD RSPB dan sudah diambil tindakan infus, EKG, CT scan, pemeriksaan torax, pemeriksaan dada.
"Jadi tidak ada permintaan uang di depan. Pasien datang dan meninggal itu sekitar 2 jam setengah, masuk keadaan koma kondisi jelek. Apalagi kalau ada narasi tidak tertangani, ahirnya meninggal itu salah menyesatkan," tegasnya. (Tim redaksi diksi)
