DIKSI.CO - Berita yang dikutip DIKSI.CO tentang layana internet Indonesia dinilai lambat oleh facebook.
Sebagai negara terpadat di Asia Tenggara, Indonesia berkinerja baik pada Indeks Internet Inklusif. Namun di saat yang sama, kecepatan internet umumnya lebih lambat dari rata-rata regional.
Data ini disampaikan Tom Varghese, Kepala Konektivitas dan Kebijakan Akses untuk APAC di Facebook, dalam video conference yang digelar pada Rabu (1/7/2020).
"Walaupun Indonesia telah membuat peningkatan signifikan dalam beberapa tahun terakhir untuk menciptakan koneksi internet yang inklusif, masih banyak penduduk Indonesia yang belum terjangkau internet," kata Tom.
Berdasarkan Indeks Internet Inklusif, Indonesia berada di peringkat 57 dari 100 negara. Sebanyak 66% rumah tangga di Indonesia adalah pengguna internet, lebih tinggi dari rata-rata di Asia (60%).
Namun seperti sudah disebutkan sebelumnya, kecepatan internet Indonesia lebih lambat dibandingkan negara lain. Menurut Facebook, hal ini menekankan pentingnya membangun kapasitas tambahan dengan mengerahkan lebih banyak backhaul fiber di seluruh negeri.
"Kami ingin menyediakan akses internet yang cepat kepada masyarakat luas, dan karena itu Facebook Connectivity bekerja dengan beberapa mitra di Indonesia untuk mengembangkan teknologi-teknologi baru, model bisnis, dan kemitraan yang memberikan suara bagi masyarakat, memperkuat komunitas, dan menciptakan peluang-peluang ekonomi baru," jelas Tom.
Setidaknya, ada 4 proyek konektivitas yang dilakukan Facebook di Indonesia yang diklaimnya akan membantu kinerja jaringan internet yang kuat dan inovasi berkelanjutan.
1. Jaringan Transportasi Terbuka
Kurangnya penyebaran kabel serat masih menjadi hambatan utama di banyak negara. Membangun infrastruktur merupakan bagian besar dari biaya penyedia telekomunikasi, dan dapat menyulitkan penyediaan konektivitas berkecepatan tinggi dengan harga terjangkau untuk para pengguna.
Dengan mendukung penyebaran serat yang dibagi ke beberapa penyedia layanan, biaya keseluruhan dapat dikurangi untuk meningkatkan kekuatan jaringan.
Bekerja sama dengan Alita, Facebook membangun 3.000 kilometer kabel fiber untuk menghubungkan lebih dari 1.000 titik jaringan di Bali, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi
Disebutkan Facebook, ini adalah investasi kabel fiber terbesar Facebook di Asia sejauh ini. Ketika proyek ini selesai, kabel fiber tersebut akan menyediakan layanan akses internet cepat ke lebih dari 10 juta pengguna.
2. Express WiFi
Express WiFi adalah platform software Facebook yang membantu penyedia layanan dan operator jaringan seluler untuk membangun, mengoperasikan, menumbuhkan, dan memonetisasi bisnis WiFi mereka secara berkelanjutan.
Ada dua kemitraan Express WiFi di Indonesia:
● Pada Januari 2020, Facebook menggandeng BaliTower dalam penyediaan layanan WiFi. BaliTower menggunakan platform Express WiFi untuk memperkuat dan mendukung hotspot WiFi yang tersedia di lebih dari 100 bangunan komersial dan 3.000 kutub mikro sel di seluruh Jabodetabek dan Bali.
● Sejak 2016, Facebook bermitra dengan D-Net untuk menyediakan akses internet cepat melalui WiFi. D-Net telah mengerahkan sekitar 170 titik akses di sekitar Gunung Bromo di Jawa Timur dengan menggunakan platform Express WiFi.
3. Terragraph
Terragraph adalah teknologi nirkabel gigabit yang dirancang untuk memenuhi permintaan yang semakin besar akan akses internet berkecepatan tinggi di lingkungan perkotaan dan pinggiran kota.
Pada 2018, Facebook dan XL melakukan uji coba Terragraph di kawasan Kota Tua untuk menyediakan akses WiFi publik kepada ribuan pengguna selama ajang Asian Games.
Terragraph menggunakan pita 60 GHz yang tidak berlisensi di sejumlah negara di seluruh dunia. Pada bulan April, Kementerian Kominfo mengeluarkan rancangan peraturan 60GHz untuk konsumsi publik. Facebook berharap peraturan final akan segera diterbitkan.
4. Internet1O1
Oktober 2019, Indosat Ooredoo bekerjasama dengan Facebook untuk meluncurkan 'Internet1O1', sebuah kampanye nasional yang bertujuan meningkatkan adopsi internet seluler di Indonesia, dan membantu pengguna internet pertama kali mendapatkan hasil maksimal dari pengalaman online mereka.
Program ini bekerja sama dengan pengecer lokal yang diberikan pelatihan dan konten lokal untuk membantu orang yang belum pernah menggunakan internet dan platform sosial agar dapat menggunakannya dengan cara yang mudah, produktif dan aman.
Konten dikembangkan dalam kemitraan antara Facebook dan asosiasi industri seluler global, GSMA. Sejauh ini, program Internet1O1 di Indonesia telah mengedukasi 1,4 juta pengguna (hingga Mei 2020). Progra ini juga sudah menjangkau 4.578 desa di Indonesia. (*)
Artikel ini telah tayang di detik.com dengan judul Internet Indonesia Lelet, Facebook Mau Bikin Jadi Ngebut