DIKSI.CO, SAMARINDA - DPRD Kaltim menilai Stadion Utama Palaran tidak dipergunakan secara maksimal oleh Pemprov Kaltim.

Aset Pemprov Kaltim itu, semenjak Pekan Olahraga Nasional (PON) 2008, sudah sangat jarang digunakan untuk publik.

Hal itu tentu mendapat sorotan dari anggota Komisi I DPRD Kaltim, Marthinus.

"Semenjak PON 2008, sudah sangat jarang digunakan kembali untuk publik. Hanya diperuntukkan pada momentum tertentu saja," ujar Marthinus.
 
Marthinus menilai Stadion Utama Palaran akan sangat berpotensi dalam pendapatan jika Pemprov mengelola aset tersebut secara baik.
 
"Kalau semua stakeholder peduli terhadap Stadiun Palaran, maka lahan seluas 88 hektar itu berpotensi menghasilkan PAD," ungkapnya.
 
Terkait hal itu, ia mengaku akan berupaya berkoordinasi lebih kepada Pemprov Kaltim untuk segera menemukan solusi dari permasalahan tersebut.
 
Martinus berharap Stadion tersebut akan menjadi fasilitas masyarakat Kaltim serta membantu para pelaku UMKM, sekaligus mengembalikan sentra olahraga kebanggaan warga Kaltim.
 
Guna mewujudkan hal itu, Martinus menilai alangkah baiknya jika Stadion Palaran dikelola swasta.
 
Dengan begitu, aset berharga Kaltim bisa terselamatkan.
 
"Alangkah baiknya jika Stadion Palaran dikelola swasta. Sebab aset ini sangat berpotensi untuk terus dikembangkan ketimbang mangkrak (Terbengkalai) begitu," pungkasnya.  (advertorial)